SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaporkan kasus positif COVID-19 di salah satu sekolah swasta di Kecamatan Mlati bertambah 27 kasus sehingga total menjadi 31 kasus konfirmasi positif.
"Hasil 'tracing' dari 97 sampel yang dikirim, sebanyak 27 sampel terkonfirmasi positif COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama di Sleman, Jumat.
Menurut dia, sebelumnya di lingkungan sekolah tersebut dari hasil pelacakan terdapat empat orang yang positif terpapar COVID-19.
"Sehingga sampai hari ini total ada 31 orang yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19," katanya.
Baca Juga: Zona Bahaya Erupsi Merapi Diperluas, BPBD Sleman: Permukiman Warga Masih Aman
Ia mengatakan sampel yang dikirimkan tersebut meliputi sampel yang diambil dari siswa tingkat SMP dan SMA serta guru di lingkungan sekolah tersebut.
"Selain sampel siswa, sampel juga diambil dari petugas kebersihan sekolah, bagian katering sekolah," katanya.
Cahya mengatakan mereka yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 tersebut langsung menjalani isolasi mandiri (isoman) di lingkungan sekolah dan satu orang isolasi di selter isolasi terpadu (isoter) Asrama Haji Sleman.
"Sekolah tersebut memang memiliki fasilitas yang memadai untuk isoman, selain itu juga terdapat dokter sekolah yang dapat memantau mereka yang isoman," katanya.
Sebelumnya Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman pada Kamis (27/1) menutup sementara pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen salah satu SMP swasta di Kapanewon (Kecamatan) Mlati karena terdapat satu siswa yang positif COVID-19.
Baca Juga: Persebaya vs PSS Sleman, Aji Santoso Beri Kesempatan Valpoort Tampil Sejak Menit Awal
"PTM di satu SMP swasta di Mlati harus per hari jni dihentikan selama dua minggu karena terdapat satu siswa yang hasil tes PCR positif COVID-19," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana di Sleman.
Menurut dia, satu siswa yang positif COVID-19 tersebut kemungkinan besar tertular dari keluarga, karena orang tuanya merupakan seorang pebisnis dan sering ke luar daerah atau keluar kota.
"Dari temuan tracing terhadap satu siswa yang positif COVID-19 tersebut, selanjutnya dilakukan tracing kepada siswa, tenaga kependidikan, dan lainnya di sekolah tersebut," katanya.
Berita Terkait
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini
-
Kembali ke Pasar Tradisional, Hadiri Record Store Day Yogyakarta 2025 dengan Rilisan Fisik
-
Sejumlah Korban Kekerasan Seksual Guru Besar Farmasi Trauma, Ini yang Dilakukan UGM
-
Sambut Laga PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Pascarenovasi, Pemkab Sleman Lengkapi Fasilitas