Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 29 Januari 2022 | 11:16 WIB
Petugas menunjukkan foto infeksi kulit pada lengan warga pascakematian 26 ekor sapi akibat bakteri antraks di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (7/6/2021). ANTARA/Destyan Sujarwoko

Pudjijono menambahkan, sampai saat ini dari 65 warga yang mengkomsumsi daging sapi tersebut, sejauh ini ada 7 warga yang mengalami gejala antraks. Pihak Puskesmas sudah mengambil sampel darah dari warga yang lain untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium

"7 orang ini mengalami gejala antara lain demam, serta mengalami gatal dan kulit melepuh berbentuk cincin kehitaman di jemari tangan,"papar dia.

Kendati demikian, pihaknya menduga akan ada lebih banyak warga yang terkena gejala serupa. Meski demikian, diperlukan langkah tracing (penelusuran) untuk mengetahuinya serta memutus rantai penularan.

Dukuh Jetis, Maryadi ketika dikonfirmasi terpisah mengatakan, dugaan munculnya penyakit antraks tersebut bermula ketika ada seekor sapi milik salah satu warga yang sakit. Sapi tersebut sudah berkali-kali diperiksa dokter hewan namun tak kunjung sembuh. 

Baca Juga: DIY Kirimkan 37 Sampel, 4 Warga Gunungkidul Terindikasi Terpapar Omicron

Petugas Puskeswan sebenarnya sudah berhasil menyembuhkan sapi tersebut namun beberapa hari kemudian sapi kembali jatuh sakit. Warga merasa tidak tega dengan tetangga mereka karena sapinya sakit.

"Kebetulan pemilik sapi ekonominya kurang. Sehingga warga bermaksud menolong,"terang dia.

Setelah itu, warga berinisiatif membeli sapi tersebut untuk disembelih dan dikonsumsi bersama-sama (brandu). Tujuannya memang agar pemilik sapi tidak mengalami kerugian cukup banyak. Karena ketika sapi tersebut mati maka pemiliknya akan mengalami kerugian berlipat.

"Kemudian dibeli oleh warga dengan patungan sekedarnya sesuai kemampuan warga,"ungkap dia.

Sapi tersebut kemudian disembelih di rumah pemiliknya dan daging dibagikan ke warga yang patungan tersebut. Usai mengkonsumsi sebenarnya tidak ada gejala sama sekali. Namun setelah beberapa hari penyembelihan ada satu dua warga yang jari-jarinya gatal dan muncul luka seperti gejala antraks. 

Baca Juga: Masalah Perempuan, 2 Pemuda Gunungkidul Dicokok Polisi Saat Hendak Berkelahi Pakai Sajam

Hingga pada Kamis (28/01/2022) Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan ke lokasi untuk melakukan pengecekkan. Setelah diperiksa ada sepuluh warga mengalami gejala yang sama. Meski belum ada kesimpulan namun warga menduga mereka terkena antraks

Load More