Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Sabtu, 29 Januari 2022 | 17:43 WIB
Suasana kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta yang sudah mulai dipadati wisatawan pada libur Natal, Minggu (26/12/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Jogja mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) seperti memakai masker dan menjaga jarak. Terutama bagi pelaku pariwisata seperti di hotel diminta memperketat penerapan prokes. Mengingat jumlah kasus Covid-19 di Kota Jogja masih fluktuatif turun naik.

“Kami sudah meminta teman- teman PHRI agar memperketat prokes. Ketika check in harus ketat karena ada beberapa pelaku perjalanan yang positif,” kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja Heroe Poerwadi, Sabtu (29/1/2022).

Wakil Wali Kota Jogja ini tak menampik jika kasus Covid-19 di Kota Pelajar fluktuatif turun naik dalam beberapa hari terakhir. Menurutnya, penambahan kasus Covid-19 itu dari pelaku perjalanan atau wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

Ketika wisatawan itu akan pulang dilakukan tes PCR hasilnya positif Covid-19. Ditegaskan wisatawan itu bukan KTP Jogja tapi dalam administrasi pemantauan Covid-19 masuk Kota Jogja.

Baca Juga: Tanggapi Parkir Nuthuk Rp350 Ribu, Heroe Poerwadi: Tidak Ada Ampun untuk Cabut Izin

“Yang sekarang harus kita perlu bersama-sama hati-hati dan jaga, di samping dari hasil skrining sekolah dan di rumah sakit, yang kita dapati adalah dari para pelaku perjalan, menginap di Yogya. Ketika pulang naik pesawat atau kereta tes PCR baru ketahuan positif Covid-19,” jelas dia.

Heroe menyatakan bahwa sampai saat ini belum mendapatkan kasus Omicron.

“Di Kota Jogja sampai saat ini kita belum mendapatkan kasus Omicron. Kita selalu mengirimkan sampel-sampel (kasus positif Covid-19) yang CT Value di bawah 25. Tapi sampai sekarang kita belum mendapatkan hasil positif omicron,” katanya.

Untuk mengantisipasi potensi kenaikan kasus Covid-19, Pemkot Yogyakarta mempercepat vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun dan vaksinasi booster warga lanjut usia. Termasuk vaksinasi booster pelayan publik yang memiliki mobilitas dan interaksi tinggi.  

“Seperti strategi kita di awal vaksinasi. Kami gunakan itu, percepat vaksinasi dan kita menekankan protokol kesehatan,” ujarnya.

Baca Juga: Minta Setop Dulu Skuter Listrik di Malioboro, Heroe: Jangan Seperti Odong-Odong di Alkid

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja Emma Rahmi Aryani menuturkan, setiap ada pasien Covid-19 dengan CT Value di bawah 25 akan langsung dikirimkan ke laboratorium untuk pemeriksaan whole genome sequencing (WGS). Hingga saat ini pihaknya belum menerima hasil pemeriksaan laboratorium dari sampel yang dikirimkan.

“Sampel sekarang yang di bawah CT Value 25 langsung kami kirim untuk di WGS untuk kewaspadaan," terangnya. 

Load More