SuaraJogja.id - Sebuah universitas terkemuka di Hong Kong pada Sabtu menutupi slogan yang dilukis untuk memperingati peristiwa berdarah Lapangan Tiananmen, China.
Penutupan itu menjadi contoh terbaru dihapusnya peringatan tentang peristiwa 4 Juni 1989 tersebut di kota yang diperintah oleh China itu.
Seorang jurnalis Reuters melihat sekitar 12 pekerja konstruksi yang mengenakan topi keras berwarna kuning mendirikan pagar penutup dari logam berwarna abu-abu di sekitar "slogan martir" yang dilukis di sepanjang jembatan Swire di Universitas Hong Kong (HKU).
Slogan tersebut, dilukis dengan huruf China di trotoar, bertuliskan: "Jiwa para martir akan tetap tinggal selamanya meski ada pembantaian berdarah dingin itu. Percikan demokrasi akan terus berpendar demi musnahnya kejahatan."
Saat ditanya kenapa universitas itu, yang menurunkan patung Tiananmen "Pillar of Shame" (Tiang Aib) pada Desember, menutupi slogan 20 huruf itu, juru bicara HKU mengatakan via email, "Universitas Hong Kong secara berkala melakukan proyek perawatan di berbagai lokasi dan fasilitas, dan tempat itu adalah salah satunya."
Selama lebih dari tiga dekade, sudah menjadi tradisi bagi mahasiswa HKU untuk menulis slogan yang sama di jembatan itu sebelum memperingati peristiwa berdarah tersebut.
Pemagaran slogan sepanjang 20 meter itu menjadi tindakan terbaru di Hong Kong yang melibatkan peringatan, orang atau organisasi terkait tanggal yang sensitif itu dan acara yang menandainya.
Kelompok-kelompok HAM dan para saksi mengatakan ribuan orang mungkin telah tewas dalam peristiwa berdarah itu karena tindakan keras Beijing terhadap mahasiswa dan aktivis demokrasi. Pejabat China mengatakan jumlah korban jiwa mencapai sekitar 300 orang.
Bekas koloni Inggris itu telah lama menjadi satu-satunya tempat di tanah China di mana 4 Juni secara umum diperingati, tidak seperti di China daratan yang menganggap hal itu sebagai tabu dan disensor.
Baca Juga: Banyak Merek Baru Asal China, Perusahaan Pembiayaan Tegaskan Komitmennya
Namun, selama lebih dari dua tahun, pihak berwenang telah melarang acara tahunan penyalaan lilin dengan alasan pandemi COVID-19.
Pada Desember, tiga universitas setempat menurunkan patung-patung yang memperingati peristiwa Lapangan Tiananmen di Beijing itu yang menewaskan ratusan, bahkan mungkin ribuan, orang setelah tentara China menembaki orang-orang sipil.
Pihak berwenang di Hong Kong berdasarkan undang-undang keamanan nasional Beijing pada 2020 telah mengeluarkan larangan yang menurut sejumlah pemerintah negara asing, termasuk AS, digunakan untuk menekan masyarakat sipil, memenjarakan aktivis demokrasi dan membungkam perbedaan pendapat.
Pihak berwenang mengatakan undang-undang tersebut telah memulihkan ketertiban dan stabilitas setelah aksi protes jalanan yang masif pada 2019.
Sejumlah pekerja dan penjaga keamanan di jembatan tersebut menolak berkomentar tentang proyek itu. Beberapa bagian slogan yang tidak dapat ditutupi oleh pagar penutup setinggi 2 meter itu dilapisi dengan pelat logam.
Berita Terkait
-
5 Gaya Mempesona Angelababy, Aktris dan Model Hong Kong yang Umumkan Perceraian
-
Aktris dan Model Hong Kong Angelababy Umumkan Perceraian, Biaya Pesta yang Fantastis Tinggal Kenangan
-
Hong Kong Pangkas Karantina Jadi Cuma 14 Hari, Tertarik Pergi?
-
Covid-19 Menyerang Hewan di Hong Kong, 2.200 Hamster Dimusnahkan untuk Mengantisipasi Penularan
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Warisan Leluhur di Tangan Anak Muda: Bagaimana Bantul Bangkitkan Pariwisata Budaya?
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu
-
Dari Sampah Berubah Berkah: Hotel Tentrem Jogja Sulap Limbah Organik jadi Pupuk Cair
-
Danais DIY Triliunan Sia-Sia? Aliansi Gerakan Nasional Minta UU Keistimewaan Dihapus, Ini Alasannya
-
Diskominfo Sleman Gandeng Polisi Usut Peretasan CCTV Kronggahan Berunsur Provokatif