Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 01 Februari 2022 | 10:51 WIB
Trase jalan tol Jogja-Bawen. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

"Sawah dan pemukiman hampir imbang lah 40-60 persen, yang 60 persen yang perumahan," terangnya.

Sebaran lahan terdampak pun juga hampir merata. Khusus untuk Jogja sendiri memang rata-rata terdiri dari hunian dan persawahan dengan ditambah juga lahan pekarangan. 

Ia mengakui tidak bisa merinci jumlah KK yang terdampak dari proyek pembangunan ini. Namun dari segi jumlah bidangnya tercatat ada ribuan yang terdampak.

"Totalnya yang kena ada 1.200 bidang tapi KK-nya beda-beda ada yang mungkin satu orang dapat dua," imbuhnya.

Baca Juga: Land Clearing Tol Jogja-Bawen Direncanakan Februari, Groundbreaking Dimulai Maret

Disebutkan bahwa peletakan baru pertama atau groundbreaking proyek ruas tol Jogja-Bawen dimulai pada Maret mendatang. Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Sleman direncanakan menjadi lokasinya.

Ia menuturkan, sebelum pelaksanaan groundbreaking sendiri akan didahului oleh land clearing atau pembersihan laha. Rencananya pembersihan lahan itu akan dimulai pada Februari nanti.

"Land clearing Februari. (Groundbreaking) mulai dari Tirtoadi," terangnya. 

Wijayanto mengatakan sebelum proses land clearing dan groundbreaking dilakukan pihaknya masih akan berfokus pada penyelesaian pencairan uang ganti ganti rugi bagi warga terdampak. Saat ini progresnya sudah berjalan cukup lancar hingga 86 persen.

Jumlah itu khusus untuk ruas tol Jogja-Bawen seksi 1. Pihaknya menyebut hanya tinggal menyelesaikan Tanah Kas Desa (TKD) dan wakaf.

Baca Juga: Warga Banyurejo Tempel Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Bawen, Menteri ATR: Jangan Sampai Menjadi Uang Panas

"Sudah 86 persen (ganti rugi ke warga terdampak). Kalau untuk warga sudah, tinggal yang TKD sama wakaf yang belum," jelasnya. 

Load More