SuaraJogja.id - Sempat didominasi dengan zona hijau, terhitung 30 Januari 2022 sebanyak 21 kalurahan di Kabupaten Sleman menyandang zona merah dalam peta epidemiologi penularan Covid-19.
Diketahui sepekan sebelumnya, 23 Januari 2022 di Kabupaten Sleman hanya ada tujuh kalurahan zona merah. Dengan demikian, jumlah zona merah melesat tajam tiga kali lipat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Sleman Khamidah Yuliati mengatakan, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak lengah dengan protokol kesehatan (prokes) meskipun sudah divaksin.
"Prokes, prokes dan prokes. Jangan lengah karena merasa sudah divaksin. Yang terpenting adalah prokes 5M," kata dia, Selasa (1/2/2022).
Menurut Yuli, penerapan prokes 5 M mulai dari mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak adalah hal paling terpenting dilakukan dalam upaya mencegah penularan Covid-19.
Selain itu, menghindari kerumunan dan meminimalisasi mobilitas jika tidak ada kebutuhan yang sangat penting.
Dalam laporan kasus yang dirilis Satgas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Sleman, kasus Covid-19 di Kabupaten Sleman dalam beberapa hari terakhir mengalami kenaikan cukup signifikan.
Pada Senin (31/1) kasus harian dilaporkan bertambah 22 kasus. Pada Minggu (30/1), kasus harian mencapai 40 kasus.
Diperkirakan, penambahan kasus cukup banyak berasal dari hasil tracing di lingkungan sekolah swasta di Kapanewon Mlati dan skrining pelaku perjalanan.
Baca Juga: Sebanyak 43 Pasien Covid-19 di Sleman Dievakuasi ke Asrama Haji Untuk Isolasi
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama berharap gugus tugas Covid-19 di setiap level wilayah kembali menggiatkan pengawasan terhadap pendatang atau pelaku perjalanan dari luar daerah.
Sebagai upaya mengantisipasi lonjakan kasus dan varian omicron Covid-19, setiap Rumah Sakit rujukan akan diminta kembali menyiapkan tempat tidur minimal 40 persen dari jumlah kapasitas, bagi pasien Covid-19.
Sementara itu Direktur Utama RSUD Sleman Novita Krisnaeni menyatakan, RSUD Sleman sudah menyiapkan bangsal khusus Covid-19 dengan persentase 40% dari kapasitas, demikian juga peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan.
"Jika kasusnya banyak, bangsal lain bisa kami siapkan untuk Covid-19. Mudah-mudahan tidak ada lonjakan," tuturnya.
Diketahui, selain ada sebanyak 21 kalurahan menjadi zona merah, ada satu kalurahan zona oranye atau resiko penularan sedang.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
52 Pemain Liga 1 Indonesia Positif Covid, Diisolasi di Ubud Dan Kuta Bali
-
Kasus Covid-19 di Bali Didominasi PPDN, Hasil Tesnya Positif Saat Hendak Pulang ke Daerah Asal
-
Gelombang Ketiga Varian Omicron Lebih Cepat Usai Dibanding Varian Delta? Ketua Satgas IDI Ungkap Faktanya
-
Dua Guru dan Satu Siswa SMAN 23 Batam Positif Covid-19, Pelaksanaan PTM Perlu Dikaji Ulang
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
Terkini
-
Duh! Ricuh dengan Pelanggan di Sleman, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Driver ShopeeFood
-
Kronologi Amuk Massa Ojol di Sleman, Dari Pesanan ShopeeFood Telat hingga Perusakan Mobil Polisi
-
Terjadi Kericuhan di Jalan Godean, Massa Rusak Satu Buah Mobil di Sleman
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi