SuaraJogja.id - Kasus COVID-19 di DIY semakin meluas. Hingga Rabu (02/02/2022) tercatat kasus aktif pasien COVID=19 di kota ini mencapai lebih dari 400 kasus. Bahkan dari hasil pemeriksaan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) S Gene Target Failure (SGTF), sebanyak 58 sampel probable Omicron.
Karenanya Pemda DIY menyiapkan lima isolasi terpusat (isoter) bagi pasien COVID-19. Dua isoter berada di Sleman, dua lainnya di Kota Yogyakarta.
"Kami sudah siap semua untuk isoter. Di Sleman, Kota sudah ready (siap-red), provinsi juga sudah,"ujar Kepala Dinas Sosial (dinsos), Endang Patmintarsih saat dikonfirmasi, Rabu Siang.
Endang meminta kabupaten lain seperti Bantul, Gunung Kidul dan Kulon Progo juga kembali menyiapkan isoter. Apalagi kasus di tiga kabupaten tersebut juga semakin meningkat sejak sepekan terakhir.
Baca Juga: Stok 3 Jenis Vaksin Kosong, Dinkes Kulon Progo Ajukan Permohonan ke Dinkes DIY
Propinsi juga menyiapkan isoter bila nantinya dibutuhkan. Bekas Hotel Mutiara pun juga disiapkan kembali bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Pemda menyiapkan dana sebesar Rp 4,6 Miliar untuk penanganan COVID-19 yang diambilkan dari Belanja Tak Terduga (BTT).
"Kami pakai BTT. Alokasinya untuk 6 bulan Rp 4,6 miliar. Itu untuk di hotel mutiara saja. Alokasi satu tempat saja. Kami juga minta kabupaten kota harus ada selter untuk mengantisipasi tapi kami BTT jua siap," jelasnya.
Secara terpisah Sekda DIY, Baskara Aji mengungkapkan saat ini sebagian besar masyarakat yang positif COVID-19 menjalani isolasi mandiri (isoman). Sebab dari empat selter isolasi yang disiapkan pemerintah, tingkat keterisian isoter belum tinggi.
"Karenanya kami meminta pemerintah kabupaten/kota untuk kembali menginventarisasi keberadaan selter isolasi di masing-masing wilayah," tandasnya.
Penyiapan isoter ini penting meski pasien yang terpapar COVID-19 varian Omicron cenderung memilliki gejala ringan atau tak menunjukkan gejala sama sekali. Namun mereka tetap harus melakukan isolasi agar penularannya tak semakin meluas.
Baca Juga: Klaster Baru Bermunculan di Sekolah, PTM di DIY Harus Dikurangi
"Kalau kurang, kita tambah isoternya," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya