SuaraJogja.id - Pemda DIY akhirnya merevisi kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Diberlakukan 100 persen sejak awal tahun 2022, mulai pekan ini dikurangi maksimal 50 persen.
Kebijakan ini ditetapkan mengingat klaster-klaster baru penularan COVID-19, khususnya probable Omicron bermunculan di sejumlah sekolah. Setelah siswa di SMAN 8 Yogyakarta, kini muncul klaster baru di Sekolah Al Azhar serta SMP Depok.
"Melihat perkembangan COVID-19, sekolah yang [jumlah siswanya] diatas 200 siswa kita minta sementara PTM hanya 50 persen," ujar Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (02/02/2022).
Menurut Aji, Satgas COVID-19 akan mengawasi pelaksanaan PTM 50 persen di semua sekolah. Pengawasan dilakukan untuk memastikan semua sekolah mentaati aturan protokol kesehatan (prokes).
Baca Juga: Klaster Baru Bermunculan di Sekolah, PTM di DIY Harus Dikurangi
Sekolah diminta menerapkan sistem shift untuk membatasi kapasitas siswa yang mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Sekolah hanya diperbolehkan menggelar PTM maksimal 6 jam per harinya.
Sedangkan sekolah yang memiliki siswa di bawah 200 siswa diperbolehkan menggelar PTM 100 persen. Namun dengan catatan PTM tetap digelar bergantian dengan sistem shift.
Untuk mengatasi kekurangan materi jam belajar, sekolah diminta kembali melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sekolah bisa memberikan tugas kepada siswa melalui PJJ.
"Artinya bisa dengan Jogja belajar penugasan dari situ kan bisa," tandasnya.
Secara terpisah, Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya mengungkapkan saat ini memang klaster-klaster penularan COVID-1 9 di sekolah mulai bermunculan. Karenanya pembatasan KBM di sekolah dilakukan untuk mencegah meluasnya penularan virus.
Baca Juga: Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Pada Siang-Sore Nanti di Seluruh Wilayah DIY
Setiap matapelajaran pun dikurangi jam belajarnya. Kalau biasanya satu matapelajaran digelar selama 35-40 menit, maka kedepan hanya 25 menit per matapelajaran. Kebijakan ini juf diharapkan membuat guru lebih optimal dalam mengajar.
"Misalnya shift pagi jam 7 sampai jam 10.30. Kemudian selang 1 jam ada shift siang," paparnya.
Sedangkan untuk PAUD/SD, kebijakan PTM diserahkan kepada masing-masing kabupaten/kota. Namun diharapkan kebijakan serupa juga diberlakukan mengingat siswa PAUD/SD sampai saat ini banyak yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19.
"Untuk PAUD/SD juga, dinas [pendidikan] kabupate/kota sepakat dengan kita jadi kurang lebih sama [50 persen]," ungkapnya.
Terkait klaster di Sekolah Al Azhar, Disdikpora mendapatkan laporan siswa dan guru yang terpapar COVID-19 sudah melakukan isolasi di Asrama Haji.
"Itu sekarang terus dikembangkan tapi nggak sampai 60 yang terpapar, 60 orang itu yang ditracing tapi kan belum semua hasilnya keluar," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Legislator Desak Pembatasan Impor dari China, Menyusul Terjadi PHK Massal di Industri Tekstil
-
Regulasi Pembatasan Media Sosial untuk Anak: Mengapa Mendesak?
-
Sinergi KKN Unila, UPTD Puskesmas Kalianda, dan PKK Cegah Stunting dan PTM
-
Anak di Bawah 16 Tahun Bakal Dibatasi Bikin Akun Medsos? Ini Kata Menteri Komdigi
-
Komdigi Ancam Sanksi Platform Medsos yang Biarkan Anak di Bawah Umur Punya Akun
Terpopuler
- Yamaha Siapkan Motor Crossover Touring dengan Teknologi Mutakhir, XMAX Kalah Kelas
- Pesona Pesaing Yamaha XMAX dari Suzuki, Punya Mesin Lebih Gede dengan Harga Setara Toyota Alphard
- Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
- Fedi Nuril Takut Indonesia Kembali ke Masa Orde Baru, Reaksi Prabowo Terhadap Kritikan Jadi Bukti
- Natasha Rizky Ajukan Persyaratan Sebelum Menikah dengan Desta, Hanya Satu yang Tak Disetujui
Pilihan
-
Beda Nasib Mees Hilgers dan Dean James Jelang Gabung Timnas Indonesia
-
Paspor Indonesia Kalah dari Timor Timur, Publik: Bikin Malu dan Menyusahkan!
-
Awali Pekan Ini, Emas Antam Naik Harga Jadi Rp1.741.000/Gram
-
McKinsey & Company Bagikan Prediksi Dampak Bank Emas Indonesia Terhadap PDB
-
Hasil Liga Spanyol: Real Betis Bangkit dari Ketertinggalan, Taklukkan Leganes dalam Drama Lima Gol
Terkini
-
Horor di Kebun Tebu: Petani Temukan Kerangka Manusia di Madukismo, Polisi Lakukan Penyelidikan
-
Horor di Kebun Tebu: Petani Temukan Kerangka Manusia di Madukismo, Polisi Lakukan Penyelidikan
-
20.000 Pengunjung Serbu Kapan Lagi Buka Bareng Festival 2025
-
Dari Barista Hingga Desain Grafis, Pemkot Jogja Bagikan Pelatihan Gratis ke Warga agar Siap Kerja di 2025
-
Pemkot Jogja Pantau Perusahaan Nakal, Posko THR Dibuka untuk Terima Keluhan Pekerja