SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta urung memeriksa 10 siswa yang diketahui positif Covid-19 dalam satu sekolah menggunakan Whole Genum Sequecing (WGS). Hal itu menyusul tidak adanya gejala yang dialami para siswa alis OTG.
"Mereka memang positif Covid-19. Tapi nampaknya tidak ada gejala. Sehingga tidak dilakukan pemeriksaan WGS," terang Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi ditemui di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (2/2/2022).
Ia menjelaskan pemeriksaan WGS akan dilakukan ketika pasien memiliki angka CT Value yang rendah di bawah sekitar 20. Jika masih diambang batas atau lebih, sampel pasien tidak perlu dikirim untuk pemeriksaan WGS.
"Pertama dilihat dari hasil CT Value. Kalau rendah kemudian dilihat hasil SGTF, kalau positif, selanjutnya baru pemeriksaan WGS untuk mendiagnosis (varian Covid-19)," jelas Heroe.
Sebanyak 10 Siswa Positif Covid-19 ini sudah melakukan isolasi. Heroe tak mengetahui pasti darimana siswa-siswa ini terpapar.
Lebih lanjut, pihaknya masih melakukan skrining lanjutan terhadap siswa yang ada di sana. Sehingga belum diketahui tambahan siswa yang positif Covid-19.
"Kita sifatnya skrining dulu. Jadi mencari apakah masih ada siswa yang terpapar atau tidak," katanya.
Heroe mengaku tak memiliki kewenangan terhadap penutupan atau penghentian PTM di SMK tersebut. Mengingat kewenangan ada di tangan Pemda DIY.
"Kalau itu kebijakan Pemprov (Pemda) ya, kami hanya membantu skrining ke siswanya," ujar dia.
Sebelumnya, sebanyak 10 siswa di sebuah sekolah SMK yang ada di Jogja terpapar Covid-19. Munculnya kasus itu ditanggapi oleh Dinkes Kota Yogyakarta dengan melakukan skrining. Hingga kini belum dipastikan ada tidaknya penambahan kasus tersebut.
Berita Terkait
-
Covid-19 Hantam Sepakbola Indonesia, APPI: Jangan Sampai BRI Liga 1 Jadi Kluster
-
Kasus Aktif COVID-19 Capai 400, Pemda DIY Siapkan Empat Isoter
-
Razia Prokes di Resto dan Bar di Jakarta, Satu Pengunjung Ditemukan Reaktif Covid
-
Update Covid-19 Global: Tekan Angka Infeksi, Selandia Baru Terus Perketat Kedatangan Internasional
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?