SuaraJogja.id - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengevaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Hal ini menyusul kebijakan Pemerintah untuk menerapkan PTM 50 persen akibat makin banyaknya klaster penularan COVID-19 varian Omicron, termasuk di DIY.
Tercatat sudah muncul klaster penularan COVID-19 di empat sekolah di DIY. Dua sekolah di Slemanm satu sekolah di Kota Yogyakarta dan satu sekolah lain di Bantul.
"MCCC (Muhammadiyah Covid-19 Command Center-red) kami minta mengawal sekolah. Kita tinjau ulang [PTM] satu dua minggu supaya kita mundur ke belakang agar aman kedepan," ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir disela penetapan Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Indonesia (LARSI) di Yogyakarta, Kamis (03/02/2022).
Menurut Haedar, evaluasi PTM di sekolah Muhammadiyah ini diharapkan dapat menekan penularan Omicron yang makin masif di Indonesia. Apalagi diperkirakan tren kasus COVID-19 akan semakin meningkat pada pertengahan hingga akhir Februari 2022 mendatang.
Baca Juga: Omicron Melonjak, Pemerintah Putuskan PTM Kembali Terbatas 50 Persen
Karenanya selain mengevaluasi PTM, Haedar menghimbau seluruh warga masyarakat Indonesia untuk mewaspadai penularan Omicron. Bila lengah, maka kekhawatiran gelombang ketiga pandemi akan benar-benar terjadi.
"Jika kita seluruh warga bangsa dan kelompok masyarakat tetap seksama, jaga prokes, waspada dan jangan lengah, maka insya Allah bisa mengatasi [pandemi]. Kita semua diharapkan untuk lebih hati-hati, seksama dan berpuasa dari berbagai kerumunan dan kegiatan yang masih bisa tunda," tandasnya.
Sementara Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, Agus Syamsudin mengungkapkan Muhammadiyah mensiagakan 86 rumah sakit dibawah Muhammadiyah yang ada di seluruh Indonesia untuk menghadapi Omicron. Sekitar 3.000 tempat tidur pun disiapkan bagi pasien COVID-19.
"Kami akan meningkatkan kapasitas rumah sakit seperti tahun lalu [saat varian delta] bila terjadi [tren penularan yang tinggi] tapi mudah-mudahan tidak. Tapi jika terjadi, kita sedang mempersiapkan tempat tidur di rumah-rumah sakit muhammadiyah," jelasnya.
Sementara terkait akreditasi RS, Slamet Budiarto selalu Direktur PT Larsi Mentari Medika mengungkapkan saat ini ada sekitar 1.000 RS di Indonesia yang akan habis masa akreditasinya. Karena itu, LARSI akan melakukan survei kepada RS-RS yang membutuhkan perpanjangan akreditasi.
Baca Juga: Sempat Anggap Remeh Gejala Omicron, Begini Kondisi Naysila Mirdad Saat Positif Covid-19
"Kami menunggu kebijakan dari kementerian kesehatan untuk melakukan survei karena ada lebih dari seribu rumah sakit yang akan abis akreditasinya," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Perjalanan Habbie, UMKM yang Berkembang dengan Dukungan BRI Hingga Pecahkan MURI!
-
Warung Bu Sum: Legenda Kuliner Jogja Bertahan Berkat Resep Rahasia & Dukungan BRI
-
BNI Indonesias Horse Racing Triple Crown & Pertiwi Cup 2025 Garapan SARGA.CO Siap Pentas di Yogya
-
Kampus Muhammadiyah Dilarang 'Obral' Gelar Profesor Kehormatan, Abdul Mu'ti Ungkap Alasannya
-
Cari Vila dengan Private Pool di Yogyakarta? Ini 7 Rekomendasi Terbaik
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu