SuaraJogja.id - Serial Netflix yang baru saja tayang All of Us Are Dead tengah menjadi perhatian publik. Berikut beberapa fakta di balik serial yang mendapat respon baik dari Rotten Tomatoes tersebut.
Webtoon Aslinya Digemari Pemain
"All of Us Are Dead" diangkat dari sebuah webtoon populer karya Joo Dong-geun yang disebut sebagai novel grafis zombie bergaya Korea berkat imajinasinya yang liar, kisahnya yang mencekam, dan detailnya yang cermat. Popularitas yang tinggi dari webtoon ini juga menjadi alasan para pemain untuk bergabung dalam serial live-action "All of Us Are Dead".
Yoon Chan-young menyatakan antusiasmenya ketika ditawarkan audisi karena familiar dengan webtoon aslinya.
Aktris Lee You-mi turut berkomentar, “Saya sudah membaca webtoon aslinya dan selalu penasaran dengan karakter yang saya perankan. Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk bisa memainkannya.”
Bagi sutradara Lee JQ sendiri, ada sebuah tekanan dan tanggung jawab besar dalam mengadaptasi sebuah webtoon legendaris.
“Kami bertemu dengan penulis aslinya dan berdiskusi banyak tentang bagaimana kami bisa menghidupkan ceritanya. Kami ingin mengangkat tentang harapan seperti apa yang harus dibawa ketika menjalani hidup, dan apa artinya menjadi manusia. Tidak hanya menghibur, kami juga ingin membuat sebuah drama yang dapat membuat orang berpikir.”
Faktor Pembeda
Meskipun zombie bukan genre yang asing lagi di industri film Korea, "All of Us Are Dead" memiliki faktor unik yang membedakannya dari yang lain. Menurut sang sutradara, serial ini berfokus pada sekolah sebagai latar utamanya di mana kita dapat melihat anak-anak muda membuat pilihan mereka.
Baca Juga: Review Film Instant Family, Polemik Sebuah Keluarga dengan Anak Adopsinya
Aktor Lim Jae-hyeok menimpali bahwa latar sekolah juga tidak memungkinkan para murid untuk memiliki senjata ampuh - seperti senapan - layaknya kisah-kisah zombie lainnya. “Kami hanya menggunakan apa yang ada di sekitar, seperti peralatan sekolah, meja, dan kursi. Menurut saya, ini faktor yang sangat membedakan.”
Pelatihan Laga yang Menantang
Menyuguhkan banyak adegan laga, para pemain membutuhkan pelatihan tiga bulan yang menantang. Yoon Chan-young berbagi kisah mengenai beratnya latihan bela diri yang dilakukan selama sejam penuh sebanyak tiga kali. Efek pelatihan ini juga dirasakan oleh Lomon yang hanya bisa terbaring di kasur selama tiga hari dan membutuhkan akupuntur.
Sutradara Lee JQ pun bercerita mengenai kekhawatirannya dan sang pengarah laga di awal mengenai para pemain yang sepertinya membutuhkan stunt double. “Meski sempat khawatir, ternyata mereka cepat sekali membaik karena masih muda. Mereka mampu membangun energi dengan cepat.”
Cuma Ada Satu Murid SMA di antara Para Aktor
Meskipun sebagian besar karakternya adalah murid SMA, pada kenyataannya hanya Park Ji-hu yang masih bersekolah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara