SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul akan kembali memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen. Pasalnya, kasus Covid-19 di Bumi Projotamansari mengalami kenaikan.
Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko mengatakan, kini pihaknya sedang menunggu instruksi tertulis dari Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul terkait pelaksanaan PTM 50 persen.
"Intinya kami menyesuaikan, apalagi kalau sudah ada instruksi tertulis langsung dari Sekda," ujarnya kepada SuaraJogja.id pada Kamis (3/2/2022).
Upaya yang telah dilakukan yakni koordinasi dengan seluruh kepala bidang (kabid). Kemudian akan disampaikan oleh kabid ke sekolah-sekolah.
"Nanti sekolah wajib menjelaskan ke orang tua kenapa PTM kembali ke 50 persen. Padahal sekarang anak-anak sudah senang dengan PTM full," ungkapnya.
Menurut Isdarmoko, PTM 100 persen untuk mengejar ketertinggalan akibat pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama ini. Disdikpora Bantul tidak ingin terjadi loss learning yang berkepenjangan serta penurunan prestasi.
Loss learning adalah hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa, baik secara spesifik atau umum, yang dipengaruhi berbagai faktor.
stilah ini sering diartikan sebagai kemunduran secara akademis yang berkaitan dengan kesenjangan yang berkepanjangan atau proses pendidikan yang berlangsung secara tidak baik.
"Loss learning yang terjadi bisa dicapai melalui PTM 100 persen," ujarnya.
Baca Juga: Covid-19 Meroket Hingga 27.197 Kasus, Epidemiolog: Puncaknya Bisa Sampai 500 Ribu Pasien
Namun lantaran terjadi peningkatan kasus Covid-19 maka mau tidak mau kembali PJJ atau online.
"Artinya ya terjadi kemunduran dalam pembelajaran, bukan kemajuan," keluh dia.
Terkait dengan teknis pelaksanaan PTM 50 persen, ia mencontohkan misal dalam satu hari ada 12 mata pelajaran (mapel) yang diberikan, maka saat PTM 50 persen hanya enam mapel. Siswa yang akan masuk sekolah pun berdasarkan sif.
"Nantinya masuknya pakai sistem sif. Misal hari ini masih PTM 100 persen, kalau sif hanya separuhnya dari yang biasanya ada 12 mapel, maka cuma enam mapel saja," jelasnya.
Ia menandaskan bahwa sejauh ini di tingka SD dan SMP belum terjadi klaster PTM. Meskipun demikian, tetap ada siswa yang terpapar Covid-19.
"Setelah kami cek ternyata anak ini tertularnya bukan karena belajar di sekolah tapi dari ayahnya yang bekerja di luar lalu pulang ke rumah bawa virus," ujar dia.
Berita Terkait
-
Covid-19 Meroket Hingga 27.197 Kasus, Epidemiolog: Puncaknya Bisa Sampai 500 Ribu Pasien
-
Mulai Jumat Besok, Pembelajaran Tatap Muka di DKI Jakarta Dibatasi Maksimal 50 Persen
-
Tambah 7 Kasus Baru, Kasus Covid-19 Menyebar di 8 Kapanewon Gunungkidul
-
Kasus COVID-19 Mulai Mengkhawatirkan, Gibran akan Evaluasi PTM 100 Persen di Kota Solo
-
Kasus Covid-19 di Kota Tegal Mulai Melonjak, Rumah Sakit dan Rusunawa Disiapkan Tampung Pasien
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki