SuaraJogja.id - Dokter spesialis kebidanan & kandungan konsultan onkologi ginekologi dari Universitas Indonesia, dr Bambang Dwipoyono, menyarankan supaya wanita yang sudah menikah atau melakukan hubungan seksual menjalani pemeriksaan pap smear secara teratur.
Bambang mengatakan, pap smear dilakukan sebagai salah satu upaya deteksi dini untuk mengetahui adanya kelainan pada serviks.
"Kita melihat mulut rahim secara skematis, diusap menggunakan alat yang seperti spatula, brush atau sikat kecil, mengumpulkan sel-sel yang ada di mulut rahim kemudian diperiksa," ujar dalam webinar "Kanker Serviks, Apa, Upaya Pencegahan, dan Penanganannya", Jumat.
Jika menemukan adannya kelainan pada pap smear, maka dokter biasanya akan meminta pasien melakukan colposcopy atau melihat mulut rahim. Dari pembesaran yang dilakukan oleh colposcopy, kemudian dilakukan biopsi apakah benar ada kelainan yang ditemukan saat melakukan pap smear.
Baca Juga: Cegah Kanker Serviks, Ikuti Pola Makan Sehat Ini yang Sesuai dengan Kebutuhan!
"Jadi ada konfirmasi, baru kita memastikan kelainan yang dilakukan pada pap smear," kata Bambang.
Terkait waktu yang disarankan untuk pemeriksaan pap smear ulang, seperti dikutip dari Healthline, mereka yang berusia 21-29 tahun (sudah aktif berhubungan seksual) perlu melakukan pemeriksaan setiap tiga tahun, begitu juga pada rentang usia 30-65 tahun.
Sementara pada mereka yang sudah berusia di atas 65 tahun, bila hasil pap smear sebelumnya normal, maka tidak perlu mengulang tes kembali setelahnya.
"Pada dasarnya kalau kita melihat terjadinya infeksi lalu menjadi kanker membutuhkan waktu 10-15 tahun, jika terkena pada usia 65 tahun, mungkin dia akan bermasalah 75 tahun. Kita tidak tahu pada usia itu masih cukup sehat," tutur Bambang.
Pada wanita yang baru melahirkan, pap smear bisa dilakukan 3 bulan setelahnya karena dianggap perubahan hormonal akibat kehamilan sudah berkurang.
Baca Juga: Sempat Dikira Hernia, Ayah Tiga Anak Ini Ternyata Punya Alat Kelamin Perempuan
"Walau tidak fix harus 3 bulan, karena ada fase nifas dan lainnya yang mungkin masih ada darah yang ganggu hasil pap smear," demikian pesan Bambang. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Cegah Kanker Serviks, Ikuti Pola Makan Sehat Ini yang Sesuai dengan Kebutuhan!
-
Sempat Dikira Hernia, Ayah Tiga Anak Ini Ternyata Punya Alat Kelamin Perempuan
-
Hamil di Luar Kandungan: Ketahui Tanda, Penyebab, dan Pengobatannya
-
Kisah Wanita Punya Dua Kelamin dan Dua Rahim, Kini Sukses jadi Bintang OnlyFans
-
Bulan Kesadaran Kanker Serviks 2022: WHO Unggulkan Tes DNA HPV Jadi Skrining Terbaik
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Cerita Simon Tahmata Terlibat Skandal Match Fixing: Titik Terendah Karier Saya
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
Terkini
-
Prediksi Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini, Hujan Masih Terjadi Imbas Kemarau Basah
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY