SuaraJogja.id - Berawal dari kerja sama dengan temannya, Dwi Sudiantono memulai bisnis Bir Pletok di tahun 2018 lalu. Produk Bir Pletok ini merupakan minuman rempah kekinian yang diadaptasi dari Bir Jawa.
Resep Bir Jawa konon merupakan peninggalan dari Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Untuk Bir Pletok, Dwi Sudiantono melakukan inovasi dengan mencampurkan beberapa rempah lainnya ke dalam minuman tersebut.
Bir Pletok sendiri berisikan rempah- rempahan seperti jahe merah, sereh, kapulaga, kayu manis, cengkeh, bunga lawang, adas, daun jeruk purut, pandan, cabe jawa, secang, garam, gula, air serta lada hitam.
"Bir Pletok tidak murni jamu atau minuman rempah biasa. Namun minuman ini bisa dikonsumsi tidak hanya orang tua saja, anak muda bisa mengkonsumsi dengan disajikan secara unik yakni di shake atau kocok. Sehingga bisa menimbulkan suara pletok dan minumannya memiliki busa dari secang, maka dinamakan bir pletok," jelas Dwi Sudiantoro saat di wawancara di kediaman Jamu Instan Gubug Rempah, Gunungketur PAII/276, Kelurahan Gunungketur, Kemantren Pakualaman, Kota Jogja, Jumat (4/2/2022).
Hingga saat ini penjualannya sudah bisa dinikmati di berbagai kota dan luar kota. Karena kemasannya diinovasi menjadi instan membuat dagangannya semakin laris.
''Bir Pletok ini bisa dikirim se-Indonesia terutama di wilayah timur seperti Merauke, Papua, Sulawesi, Kalimantan, dan bahkan Sumatra," ujarnya.
Ia mengatakan, manfaat yang dirasakan dengan meminum Bir Pletok ini bisa meringankan badan yang sedang capek, mual, meriang, ataupun pusing. Tubuh menjadi fresh dan segar kembali.
Saat ini pihaknya terus berinovasi untuk membuat produk-produknya disukai oleh anak muda. Beberapa produk yang dimiliki antara lain Bir Pletok segar, sirup, dan instan racik. Selain itu, Ia sedang menunggu izin untuk memproduksi permen dari bahan rempah-rempahan.
Tak hanya itu saja, varian produk lainnya yang dimiliki Dwi adalah coklat rempah, purwaceng, selai rempah, kopi corona latte yang sudah diproduksi sejak 2019 dan laris dipasaran.
Baca Juga: Mugorame yang Nyata Ramenya, Kuliner Pasar Kranggan Yogyakarta Viral di Tiktok
"Untuk harganya sendiri sangatlah terjangkau, Bir Pletok dengan berat 100 gram dibandrol seharga Rp20.000 saja sehingga bagi penikmat minuman rempah cukup hemat di kantong," katanya.
''Saya berharap, pemerintah terus mengedepankan para UMKM, baik masih merintis dan UMKM yang sedang berjalan yang terdampak pandemi, terutama dalam pemasaran dan bahan baku agar bisa mendapat harga yang lebih murah dari biasanya," tambahnya.
Berita Terkait
-
Mugorame yang Nyata Ramenya, Kuliner Pasar Kranggan Yogyakarta Viral di Tiktok
-
Alun-alun Utara hingga Gedung Agung Dijual Virtual, Sekda DIY: Tak Perlu Ditanggapi Serius
-
5 Makanan Khas Bekasi Bercita Rasa Tradisional, Kue Jalabia hingga Gabus Pucung
-
Lesehan Sayidan: Nikmati Sensasi Kulineran di Pinggir Kali Code
-
Jiwajawi Resto Jogja, Syahdunya Makan di Tengah Suasana Hutan
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Raih Saldo Gratis? Ini Trik Jitu dan 4 Link Aktif untuk Klaim DANA Kaget buat Warga Jogja
-
Polemik Bakso Babi di Bantul Tak Pasang Tanda, DMI Ngestiharjo Turun Tangan
-
Sultan HB X Bertemu KPK: Hakordia 2025 di Jogja dan Kabar Terbaru Korupsi Mandala Krida
-
Jangan Anggap Sepele, Demam Plus Nyeri Betis? Awas Leptospirosis, Sleman Catat 9 Kematian
-
DBD di Sleman Terkendali Berkat Wolbachia? Ini Strategi Dinkes Jaga Efektivitasnya