SuaraJogja.id - Topan Batsirai melanda Madagaskar selatan. Dalam bencana tersebut, sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas, Minggu (6/2/2022).
Topan itu juga menghancurkan banyak bangunan, memicu banjir, dan menyebabkan listrik padam.
Salah satu kota yang terdampak paling parah adalah Nosy Varika di wilayah pesisir.
Sebagian besar bangunan di sana hancur dan akses ke kota itu dari daerah sekitarnya terputus akibat banjir, kata seorang pejabat.
Batsirai menyapu daratan pada Sabtu malam, menghantam pesisir timur Madagaskar dengan hujan deras dan angin berkecepatan 165 km per jam.
Diperkirakan 150.000 orang terpaksa harus diungsikan.
Kerusakan akibat topan tersebut menambah kehancuran yang disebabkan oleh topan Ana di negara pulau itu dua pekan lalu yang menewaskan 55 orang, dan membuat 130.000 penduduk mengungsi.
Radio Pemerintah Madagaskar melaporkan tiga orang meninggal dunia setelah rumah mereka runtuh di Kota Ambalavao, sekitar 460 km dari ibu kota Antananarivo, ketika topan menghantam wilayah itu.
Sedikitnya 47.800 orang mengungsi, kata kantor penanganan bencana Madagaskar pada Minggu, yang mengaku belum bisa memastikan jumlah korban tewas dalam bencana tersebut.
Baca Juga: 40 Gempa di Aceh dan Sumut dalam Sepekan Terakhir, Hanya Dua yang Terasa
"Kami hanya melihat kehancuran: pohon tumbang, tiang listrik roboh, atap rusak oleh angin, kota ini benar-benar terendam air," kata Nirina Rahaingosoa, seorang penduduk Fianarantsoa, 420 km dari Antananarivo, kepada Reuters lewat telepon.
Aliran listrik putus di kota itu, karena tiang-tiang listrik roboh oleh angin kencang yang bertiup sepanjang malam hingga Minggu pagi, kata dia.
Willy Raharijaona, Penasihat Teknis Wakil Ketua Senat Madagaskar mengatakan beberapa daerah di bagian tenggara telah terputus dari daerah sekitarnya akibat banjir.
"Kami seperti baru saja dibom. Kota Nosy Varika hampir 95 persen hancur," katanya. "Rumah-rumah yang kokoh kehilangan atap karena tertiup angin. Gubuk-gubuk kayu sebagian besar hancur," ujarnya pula. [ANTARA]
Berita Terkait
-
40 Gempa di Aceh dan Sumut dalam Sepekan Terakhir, Hanya Dua yang Terasa
-
Sungai Cikole Meluap, Belasan Rumah di Cianjur Terendam Banjir, Puluhan Warga Diungsikan
-
Gempa Banten, BMKG Sebut Masyarakat Belum Siap Hadapi Bencana Alam
-
Banjir di Aceh Timur, Kerugian Mencapai Rp 33 Miliar
-
Redam Khawatir, Lindungi Mobil dari Risiko Bencana Alam Pakai Asuransi Kendaraan
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
-
Lukisan Borobudur Bersepuh Emas Putih
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
Terkini
-
Kiper PSIM Jadi Pahlawan, Gagalkan Penalti Klok di Detik Akhir, Persib Gagal Raih Poin Penuh
-
Polemik Royalti Lagu: Transparan atau Tidak? Temuan Pakar UGM Bongkar Borok Sistem Distribusi
-
Kuasa Hukum Keluarga Diplomat Arya Daru Tegaskan: 'Tidak Ada Masalah Mental! Keluarga Lebih Tahu!
-
Masa Depan Generasi Jawa Terancam? PKS DIY Siap Perangi Miras Online dan Judi Online
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Bandingkan dengan Kasus Sambo! Ada Apa?