Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Senin, 07 Februari 2022 | 13:35 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19. [Istimewa]

"Sistem genetika seseorang yang sudah diteliti, antara lain peran polimorfisme ACE2, fenomena 'type 2 transmembrance serine proteases (TMPRSS2) dan genotype 'HLA-B*15:03' yang dihubungkan dengan kejadian sakit," katanya.

Namun, bukti ilmiah untuk hal itu belum terlalu jelas. Untuk itu, Tjandra mendorong agar Indonesia melakukan penelitian suseptibilitas genetika COVID-19 untuk membuktikan hal tersebut.

Lebih lanjut, Tjandra mengemukakan, hari-hari ini di rumahnya ada enam orang yang positif COVID-19, semuanya sudah pernah PCR dengan hasil positif juga. Jadi, ini sakit yang kedua kali.

Tjandra, yang juga pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu, mengatakan bahwa semua keluarganya yang mengalami reinfeksi juga sudah divaksin dua kali. "Kecuali cucu saya yang baru berumur lima tahun," katanya. [ANTARA]

Baca Juga: Varian Omicron Bisa Menginfeksi Penyintas COVID-19, Benarkah Karena Pengaruh Genetika?

Load More