SuaraJogja.id - Perusahaan Otobus (PO) yang terlibat kecelakaan di Jalan Dlingo-Imogiri, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul yang menewaskan 13 orang bisa ikut diperiksa. Bus bernama Gandos Abadi mengantar sekitar 47 penumpang yang hendak berlibur ke Bantul dari Solo, Jawa Tengah.
Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan banyak kemungkinan yang bisa dilakukan untuk menyelidiki kecelakaan tersebut.
"Tidak menutup kemungkinan apapun yang membuat terang perkara ini akan kita lakukan langkah-langkah kepolisian," kata Iwan di lokasi olah tempat kejadian perkara (TKP) Jalan Dlingo-Imogiri, Kabupaten Bantul, Senin (7/2/2022).
Iwan mengatakan, informasi apa pun yang diperoleh dari pihak PO cukup berguna. Mengingat hal itu bisa menjadi konstruksi untuk membantu penyelidikan polisi.
Baca Juga: Kecelakaan Bus Pariwisata Tewaskan 13 Orang Penumpang, Polisi Bilang Begini
"Mungkin kita akan mintai keterangan apakah bus ini melakukan perawatan rutin atau bus ini bagaimana kondisi awal seperti apa, kita kan butuh info sebanyak-banyaknya," ujar dia.
Lebih lanjut, Iwan menyebutkan lokasi sekitaran kejadian memiliki topografi perbukitan dengan medan jalan naik-turun yang curam serta berkelok-kelok tajam.
"Pada kasus ini kami belum bisa menyimpulkan apakah (almarhum) pengemudi sudah melakukan hal-hal atau langkah yang seharusnya dilakukan, atau ada hal-hal lain yang mengganggu sehingga pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraannya sebelum terjadi kecelakaan itu," ungkapnya.
Ia mengungkapkan bahwa infrastruktur di sekitar kecelakaan sudah cukup lengkap. Selain itu kondisi jalan juga masih baik dan layak dilintasi.
"Infrastruktur (di TKP) yang disiapkan pemerintah, untuk membantu pengemudi atau pengguna jalan dalam menunjang sisi keamanan dalam mengoperasikannya sudah dipenuhi, rambu terpenuhi, infrastruktur penunjang ada, marka cukup jelas, jalan tidak ada lobang," paparnya.
Baca Juga: Polda DIY Olah TKP di Lokasi Kecelakan Maut Jalan Dlingo-Imogiri, Bantul
Iwan menerangkan bahwa kecelakaan yang terjadi di Jalan Dlingo-Imogiri, Bantul terdapat empat faktor yang bisa menjadi penyebabnya.
"Jadi kalau kecelakaan ini ada empat faktor yang mengiringi kecelakaan. Pertama faktor manusia, kendaraan, lingkungan dan bisa jadi karena jalan raya," kata Iwan ditemui di lokasi kejadian, Senin.
Ia mengatakan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan tidak bisa disimpulkan dari salah satu faktor tersebut sebelum ada hasil dari penyelidikan, sehingga pihaknya masih mengumpulkan sejumlah data di lokasi.
"Sebelum selesai penyelidikan, kami belum bisa melakukan kesimpulan dari empat faktor ini. Maka dengan adanya Tim Traffic Accident Analysis Korlantas Polri ini kami mengumpulkan sebanyak-banyaknya data," terang Iwan.
Berita Terkait
-
Kecelakaan Bus Pariwisata Tewaskan 13 Orang Penumpang, Polisi Bilang Begini
-
Polda DIY Olah TKP di Lokasi Kecelakan Maut Jalan Dlingo-Imogiri, Bantul
-
Kecelakaan Bus di Bantul Tewaskan 13 Orang, Polisi Olah TKP
-
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul: Liburan Berujung Maut Menelan 13 Korban Jiwa usai Tabrak Tebing Bukit Bego
-
Satu Korban Kecelakaan Bus di Bantul Suspek Covid-19, Dirawat di RSUD Panembahan Senopati
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Harga Material Meroket, Jalan di Sleman Terancam Mangkrak? Solusi Ini Diajukan
-
Ada Ratusan Tambahan Lahan untuk Tol Jogja-Solo di Sleman, Kapan Jadwal Pembebasannya?
-
IHR Cup 2025: Lebih dari Sekadar Pacuan, Momentum Lindungi Atlet Kuda dan Manusia
-
Sampah Jadi Emas: Kisah Sukses Warga Jogja Sulap Limbah Organik Jadi Pupuk Kompos Bernilai Jual
-
Disepakati DPRD DIY, Trans Jogja Buka Rute Yogyakarta-Wonosari: Kapan Mulainya?