SuaraJogja.id - Sejumlah satuan dari Ditlantas Polda DIY bersama Korlantas Polri dibantu Polres Bantul mulai melakukan olah TKP di Jalan Dlingo-Imogiri, Kabupaten Bantul, Senin (7/2/2022). Hal itu untuk menindaklanjuti penyebab terjadinya kecelakaan bus yang menyebabkan 13 orang tewas dan 34 penumpang luka-luka.
Pantauan SuaraJogja.id pada pukul 11.00 WIB, beberapa polisi membatasi akses jalan dengan water barrier. Polisi tidak menutup jalan, tetapi membuat sistem buka tutup.
Sejumlah petugas kepolisian terlihat menghitung dan mengukur beberapa luas dan kerusakan pembatas jalan di lokasi kejadian. Hingga pukul 12.00 WIB, petugas telah melakukan olah TKP.
Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Iwan Saktiadi menerangkan, dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan Dlingo-Imogiri, Bantul itu, ada empat faktor yang bisa menjadi penyebabnya.
Baca Juga: Satu Korban Kecelakaan Bus di Bantul Suspek Covid-19, Dirawat di RSUD Panembahan Senopati
"Jadi kalau kecelakaan ini ada empat faktor yang mengiringi kecelakaan. Pertama faktor manusia, kendaraan, lingkungan dan bisa jadi karena jalan raya," kata Iwan ditemui di lokasi kejadian, Senin.
Ia mengatakan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan tidak bisa disimpulkan dari salah satu faktor tersebut sebelum ada hasil dari penyelidikan, sehingga pihaknya masih mengumpulkan sejumlah data di lokasi.
"Sebelum selesai penyelidikan, kami belum bisa melakukan kesimpulan dari empat faktor ini. Maka dengan adanya Tim Traffic Accident Analysis Korlantas Polri ini kami mengumpulkan sebanyak-banyaknya data," terang Iwan.
Pihaknya juga akan bekerjasama dengan ahli untuk memastikan apakah memang ada kerusakan atau kesalahan dari kondisi bus itu sendiri.
"Itu masih perlu kami dalami lagi, apakah memang sistem pengeraman, sistem listrik atau sistem pengoperasiannya dalam keadaan baik atau tidak kami juga akan menghadirkan ahli untuk penyelidikan kami," jelas dia.
Baca Juga: Korban Kecelakaan Bus di Bantul Masih Dirawat, Begini Kondisinya di RS PKU Muhammadiyah
Dalam membantu penyelidikan, pihaknya akan membuat model 3 dimensi terhadap kronologi kecelakaan tersebut. Sehingga data awal di lokasi kejadian adalah hal penting untuk dilakukan.
"Nanti kami buat model 3 dimensinya, sehingga dapat kita konversikan bagaimana kecelakaan tersebut terjadi dan bisa diketahui apa faktor dan unsur yang menjadi penyerta kecelakaan," terang dia.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 13 orang dinyatakan tewas dalam kecelakaan bus tunggal di Jalan Dlingo-Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022). Peristiwa terjadi sekitar pukul 14.00 WIB dan dilaporkan 34 orang masih dalam perawatan.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali