SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta sedang menguji sebanyak 46 sampel pasien Covid-19 dengan Whole Genum Sequecing (WGS). Hal itu untuk memastikan pasien tersebut terpapar Covid-19 varian Omicron atau tidak.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan sebanyak 46 pasien tersebut masuk dalam daftar probable Omicron.
"Jadi setelah kami memeriksa 53 sampel warga dengan SGTF, sebanyak 46 diantaranya terindikasi Covid-19. Untuk lebih akurat maka kami lakukan pemeriksaan WGS," ujar Heroe ditemui wartawan di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Selasa (8/2/2022).
Ia mengatakan bahwa probable Omicron di Kota Jogja mulai mengalami peningkatan. Sejak ditemukannya satu kasus Omicron oleh pelaku perjalanan pada 30 Januari 2022, terdapat penambahan dengan total 4 pasien. Rinciannya 1 positif Omicron, sementara 3 lainnya probable Omicron.
Baca Juga: Gelombang Ketiga Pandemi, RSD Wisma Atlet Terisi 63 Persen Pasien Covid-19
"Akhir Januari kemarin sudah ada lagi sebanyak 4 orang, 2 pelaku perjalanan dan dua orang warga Jogja," ujar dia.
Sebanyak 46 pasien diduga Omicron itu masih dalam perawatan. Kebanyakan pelaku perjalanan yang terkonfirmasi.
"Memang tersebar ya, ada dari pelaku perjalanan dan juga warga. Karena lab pemeriksaan di Jogja, jadi tercatatnya di Kota. Kita sedang menunggu kepastian dari WGS," ungkap dia.
Walau pasien yang terjangkit Omicron rata-rata tidak mengalami gejala, hal itu cukup berbahaya bagi warga yang memiliki komorbid.
Heroe berharap adanya kenaikan kasus ini menjadi perhatian warga. Terutama penerapan prokes dan pembatasan jarak ketika pergi keluar rumah.
Baca Juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Satgas Aktifkan Tempat Isoter di Kota Jogja
"Kami harap ini yang harus diperhatikan warga. Kasus sudah mulai naik lagi, penerapan prokes terutama masker ini yang harus disiplin," katanya.
Dalam mengantisipasi lonjakan kasus yang makin tinggi, sejumlah langkah pembatasan mulai dilakukan. Pemkot juga sudah mengaktifkan selter isolasi terpadu yang ada di Jogja.
"Seperti selter Covid-19 sudah kami siapkan. Rumah sakit, baik pelayanan oksigen dan kebutuhan lainnya sudah kami minta dilengkapi. Sehingga saat menghadapi gelombang tiga nanti kita lebih siap," jelas Heroe.
Berita Terkait
-
Mengenal Sejarah Angklung, Alat Musik Tradisional Sunda yang Dilarang Dipentaskan di Malioboro
-
Duduk Perkara Pemkot Yogyakarta Larang Band Angklung Main di Jalanan Malioboro
-
Meningkat Lagi, Kasus Covid-19 di Indonesia Bertambah 3.225 Orang
-
Kasus Covid-19 Indonesia Bertambah 6.294 Orang, DKI Sumbang Pasien Baru Terbanyak
-
KPK Telisik Intervensi eks Walkot Haryadi Suyuti Soal Pengadaan Barang Jasa di Pemkot Yogyakarta
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia