SuaraJogja.id - Film dokumenter The Tinder Swindler, yang ditayangkan menjelang hari kasih sayang atau hari Valentine, menjadi tontonan yang hangat diperbincangkan publik.
Film itu mengupas aksi penipuan yang dilakukan Simon Leviev kepada teman kencan yang dia temui melalui aplikasi kencan online.
Kaspersky dalam survei "Mapping a secure path for the future of digital payemnts in APAC" yang diadakan 2021, dikutip dari siaran pers, Rabu, menemukan hampir satu dari dua orang (45 persen) orang di Asia Tenggara kehilangan uang karena penipuan dari kencan online.
Jumlah kerugian yang diderita kurang dari 100 dolar Amerika Serikat, namun, penipuan meski kecil-kecilan ini dialami oleh berbagai kelompok usia.
Generasi baby boomer (kelahiran 1946-1964) dan di atasnya (1918-1945) paling sering menjadi korban penipuan kecil-kecilan ini, mencapai 33 persen. Rata-rata penduduk Asia Tenggara yang pernah menjadi korban penipuan kurang dari 100 dolar AS berjumlah 22 persen.
Temuan Kaspersky, hampir dua dari lima orang di kelompok usia paling senior pernah kehilangan antara 5.000 sampai 10.000 dolar AS karena ditipu teman kencan online.
Sementara sebagian kecil generasi Z (8 persen) pernah tertipu lebih dari 10.000 dolar AS karena kencan online.
Perusahaan keamanan siber ini melihat penipuan kencan online meningkat sejak 2020, ketika pandemi mewajibkan hampir semua kegiatan menggunakan internet termasuk untuk bersosialisasi.
Peneliti di Kaspersky menemukan ciri-ciri yang ditemui pada pelaku kencan online, antara lain menunjukkan emosi yang kuat dalam waktu singkat dan cepat sekali beralih dari aplikasi kencan ke saluran pribadi.
Baca Juga: Simon Leviev: Crazy Rich Palsu dan Penipu Ulung di Tinder
Mereka ingin tahu banyak tentang korban karena semakin banyak mereka tahu, semakin mudah memanipulasi korban. Penipu kencan online sering memberikan cerita yang tidak konsisten dan seringkali tidak memiliki jejak digital.
Ketika meminta uang, mereka menggunakan kesulitan pribadi, misalnya keluarga sakit atau bisnis gagal.
Penipuan saat kencan online masih bisa dihindari dengan berhati-hati ketika menggunakan media sosial atau situs kencan online.
Urusan pertemanan di media sosial, ada baiknya tidak menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal. Sementara di aplikasi kencan online, jangan mengungkapkan hal pribadi pada profil atau ketika baru berkenalan dengan teman baru.
Saat mengobrol dengan teman kencan, perhatikan apakah hal-hal yang dia ceritakan konsisten atau tidak.
Demi keamanan, hanya gunakan situs kencan yang terpercaya dan tetap berkomunikasi melalui platform tersebut. Jika memutuskan bertemu teman kencan online, beri tahu orang terdekat rencana kalian tersebut.
Berita Terkait
-
Simon Leviev: Crazy Rich Palsu dan Penipu Ulung di Tinder
-
Simon Leviev, Crazy Rich Abal-abal Penipu Wanita Lewat Aplikasi Tinder
-
Sinopsis dan Fakta Menarik The Tinder Swindler, Kisah Nyata Crazy Rich Palsu Berujung Bui
-
The Tinder Swindler, Wajib Kamu Tonton Sebelum Terjun ke Dunia Dating App
-
Belajar dari The Tinder Swindler, Berikut 7 Tips Cari Jodoh di Aplikasi Kencan Online yang Sebaiknya Anda Terapkan
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Nataru Jadi Target: Pedagang Pasar Godean Nekat Pindah Meski Atap Bocor, Ini Alasannya
-
Sempat Dilema, Pemda DIY Gaspol Rencana PSEL untuk Kelola Sampah 1.000 Ton per Hari
-
Kasus Perusakan Polda DIY: Mahasiswa UNY Ditahan, Restorative Justice Jadi Solusi?
-
Rahasia DANA Kaget di Sini, Klik Linknya, Dapatkan Saldo Gratis Sekarang
-
Nermin Haljeta Menggila, PSIM Hancurkan Dewa United di Kandang Sendiri