Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Rabu, 09 Februari 2022 | 17:01 WIB
Sejumlah Basarnas DIY dan warga melakukan evakusi terhadap satu bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di dekat Bukit Bego, Jalan Dlingo-Imogiri, Kedungguweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Polres Bantul mewacanakan larangan kepada bus pariwisata ukuran besar agar tak melintas di Jalan Dlingo-Imogiri, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Wacana ini mencuat setelah terjadi insiden kecelakaan maut yang menewaskan 13 orang.

Seperti diketahui bahwa bus pariwisata merek Mercedes Benz berpelat nomor AD 1507 EH yang mengangkut rombongan wisatawan sebuah pabrik konveksi asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menabrak tebing saat berada di jalan menurun tepatnya di Bukit Bego. Sebelumnya rombongan wisatawan itu berkunjung ke Hutan Pinus Mangunan.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyampaikan, pihaknya bersama Polres Bantul akan membuat larangan bus besar dengan kapasitas penumpang tertentu untuk tidak melewati Jalan Dlingo-Imogiri.

"Ini akan terus dikoordinasikan dengan kepolisian, kami berwacana bus besar yang memiliki kapasitas sekian penumpang sebaiknya tidak melalui jalur itu (Jalan Dlingo-Imogiri)," kata Halim, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga: Pengendara Motor Tewas Hantam Pohon, Ini Titik Rawan Kecelakaan di Ringroad Timur Bantul

Meski begitu, wacana tersebut akan digodok karena tidak semua kendaraan akan dilarang melewati Jalan Dlingo-Imogiri. Terlebih kawasan Dlingo merupakan kawasan yang potensial di Bumi Projotamansari dengan sejumlah objek wisata (obwis) yang disuguhkan.

"Tapi itu kan masih terus kami godog, tidak semua kendaraan (dilarang melintas Jalan Dlingo-Imogiri). Karena Dlingo merupakan obwis yang potensial di Bantul yang dapat mensejahterakan masyarakat. Nanti akan didiskusikan dengan Polres Bantul bagaimana mengatur lalu lintas di lintasan-lintasan curam," tuturnya.

Menurutnya, jalan menanjak ke arah wisata Dlingo sesungguhnya cukup lebar. Dan selama ini kendaraan yang performanya bagus, mesinnya beres tidak ada masalah.

"Jalannya memang menanjak tapi kan tidak terlalu curam, sudah terukur. Hanya memang untuk kendaraan seperti bus yang bermuatan banyak dan mesinnya tidak prima, tentu saja potensial menghadapi masalah," ungkapnya.

Halim menyatakan bahwa sejauh ini ada dua insiden kecelakaan yakni pada 2017 dan pada Minggu (6/2/2022) kemarin. Terkait kecelakaan maut di Bukit Bego, katanya, berdasarkan penelitian polisi, mesinnya tidak bagus, remnya kurang pakem, dan mesinnya sudah tua.

Baca Juga: Periksa Penyebab Kecelakaan Bus di Bantul, Polisi Tambah Saksi

"Sementara bus yang bagus-bagus (mesinnya) kenyataannya baik-baik saja (saat melintas di tanjakan curam Jalan Dlingo-Imogiri). Dari pengalaman ini yang selalu menemui kendala adalah bus-bus besar yang mesinnya tidak bagus," jelasnya.

Load More