Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 09 Februari 2022 | 21:45 WIB
Seorang tentara Ukraina berjalan di posisi tempur dekat garis pemisahan dari pemberontak yang didukung Rusia di dekat Horlivka di wilayah Donetsk, Ukraina, 22 Januari 2022. (ANTARA/Reyuters/Anna Kudriavtseva/as)

SuaraJogja.id - Paus Fransiskus mengatakan bahwa perang di Ukraina akan menjadi "kegilaan" dan berharap ketegangan antara negara itu dan Rusia bisa diselesaikan melalui dialog multilateral.

Berbicara pada audiensi umum pada Rabu, Fransiskus berterima kasih kepada umat yang ambil bagian dalam hari doa internasional 26 Januari untuk perdamaian di Ukraina.

“Mari kita terus memohon kepada Tuhan agar ketegangan dan ancaman perang dapat diatasi melalui dialog yang serius dan agar pembicaraan Normandy Format dapat berkontribusi untuk tujuan ini,” kata dia, merujuk pada negosiasi yang melibatkan Rusia dan Ukraina yang difasilitasi oleh Jerman dan Prancis.

"Dan jangan lupa. Perang adalah kegilaan," Paus menambahkan.

Baca Juga: Kenaikan Inflasi Hingga Ketegangan Rusia-Ukraina Bikin Investor Berburu Emas

Rusia telah mengumpulkan pasukan di dekat Ukraina tetapi membantah tuduhan Barat bahwa mereka merencanakan serangan.

Sebagian besar warga Ukraina menganut Kristen Ortodoks, tetapi negara itu juga merupakan rumah bagi cabang Gereja Katolik-nya sendiri, yang mempraktikkan ritus timur yang mirip dengan ibadah Ortodoks sambil menyatakan kesetiaan kepada Paus di Roma.

Pada Selasa (8/2), pemimpin umat Katolik ritus Timur Ukraina mengatakan dia telah mengundang Paus Fransiskus untuk berkunjung.

Dikatakannya, itu akan menjadi isyarat besar yang akan membantu perdamaian.

Baca Juga: Macron-Putin Bertemu, Rusia Akhirnya Sepakat Tak Lakukan Manuver Dekat Ukraina

Load More