Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Kamis, 10 Februari 2022 | 12:44 WIB
Juhartono menunjukkan rumah terduga teroris di Widoro, Bangunharjo, Sewon, Bantul pada Kamis (10/2/2022). - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap S (50), warga Pedukuhan Widoro, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, pada Rabu (9/2/2022). Di Selain S, ada satu lagi warga Bantul yang ditangkap Densus 88 Antiteror di hari yang sama.

Ketua RT 1 Widoro Juhartono menjelaskan, sebelum digeledah, ia didatangi dua personel kepolisian dari Polda DIY. Maksud kedatangan mereka adalah untuk memberi tahu akan dilaksanakan penggeledahan.

"Tadi malam saya didatangi dua orang dan tidak menyangka itu polisi. Diberitahu kalau akan dilaksanakan penggeledahan," ungkap Juhartono, ditemui di kediamannya, Kamis (10/2/2022).

Usai ia mendapat kabar terkait penggeledahan, personel kepolisian melakukan sterilisasi di lokasi rumah S. Penggeledahan sendiri berlangsung sekira pukul 20.00 hingga 22.00 WIB.

Baca Juga: Seorang Petani di Bengkulu Ditangkap Densus 88, Diduga Terlibat Jaringan Teroris

"Ya kurang lebih penggeledahannya dua jam. Polisi mengambil sejumlah barang bukti dari rumah S," paparnya.

Adapun barang bukti yang diambil dari rumah terduga teroris meliputi 15-20 buku
menyangkut keagamaan, sebuah ponsel, sebuah flashdisk, buku tabungan BRI, peci bertulisan huruf Arab, serta dua bilah pisau belati.

"Cuma itu barang-barang bukti yang kemari saya saksikan. Ada buku-buku tentang syiah sekilas saya lihat," ujar dia.

Menurutnya, penggeledahan kali ini berbeda dibanding saat penangkapan W pada April 2021 silam. Saat itu tidak ada proses sterilisasi sebelum saksi ikut menyaksikan penggeledahan.

"Kalau yang tadi malam setelah dinyatakan steril baru saya ikut masuk," katanya.

Baca Juga: Diduga Teroris, Pengembang Yayasan Rumah Duafa Ditangkap Densus 88 di Bengkulu

Selain itu, Bang Kohar, sapaan akrabnya, menyebut bahwa antara S dan W tidak ada keterkaitan ihwal terorisme.

"Tidak ada kaitannya, yang dulu itu pendatang dan istrinya orang sini, juga tak ada komunikasi dengan terduga teroris kemarin si S dengan W," terangnya.

Load More