Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 10 Februari 2022 | 14:52 WIB
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

SuaraJogja.id - Sebanyak 73 pasien COVID-19 di DIY dipastikan terpapar varian baru Omicron. Angka ini didasarkan dari pemeriksaan 83 sampel Whole Genome Sequencing (WGS) di  Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY serta FKKMK UGM.

Sedangkan dari 83 sampel WGS, sebanyak 8 sampel atau 17 persen dinyatakan positif varian Delta. Satu sampel lain masih propable Omicron, sedangkan sisanya satu sampel lagi tidak dapat terdeteksi mesin di laboratorium.

"Dari hasil pemeriksaan [wgs] karena pemeriksaan ini lebih rumit, 73 pasien positif omicron," ujar Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (10/02/2022).

Menurut Sultan kebanyakan sampel berasal dari pemeriksaan mandiri. Pemeriksaan dilakukan sebagai salah satu syarat perjalanan di rumah sakit atau klinik dan dinyatakan positif COVID-19. Kemudian pemeriksaan dilanjutkan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) S Gene Target Failure (SGTF) maupun WGS.

Baca Juga: Ekonomi DIY Diprediksi Tumbuh Hingga 5,8 Persen, BI DIY: Pengendalian Pandemi Jadi Kunci

Belum bisa dipastikan pasti dari 73 orang yang terpapar Omicron tersebut  berasal dari mana saja. Namun kebanyakan merupakan wisatawan luar DIY yang berkunjung ke kota ini.

"Dari sini kita meyakini bahwa omicron itu ada di jogja meskipun awalnya dari wisatawan yang melakukan swab di jogja, delta juga masih ada," ujarnya.

Sultan menambahkan, meski Omicron sudah masuk ke DIY, Pemda tidak bisa melakukan pembatasan mobilitas wisatawan untuk masuk ke DIY. Namun sesuai dengan keputusan pemerintah yang menetapkan DIY masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, maka aturan-aturan akan disesuaikan dengan kebijakan tersebut.

"Bagaimana tetap harapan saya, warga masyarakat menggunakan prokes dengan benar karena omicron sudah ada di jogja. Sehingga pemda sepakat akan mengaktifkan kembali aktivitas perangkat covid-19 sampai pada level di kalurahan," ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie mengungkapkan dari 83 sampel yang diperiksa, BBTKLPP menemukan 34 kasus yang positif Omicron. Sampel disampaikan ke Dinkes pada sebelum 8 Februari 2022 lalu. Sedangkan UGM mengkonfirmasi ada 39 sampel yang dinyatakan positif Omicron pada  Februari 2022.

Baca Juga: Datangi Mapolda DIY, Aliansi Solidaritas Wadas Minta Aksi Represif Aparat Dihentikan

"Sebagian sampel memang didapat dari pemeriksaan secara mandiri dan pelaku perjalanan. Kenapa saya tidak bisa bilang KTP mana karena yang masuk ke UGM saya belum dapat by name by address. Kalau dari BBTKLPP hanya dari lab pengiriman sampel," jelasnya.

Pembajun menambahkan, 73 kasus positif Omicron tersebut merata di lima kabupaten/kota di DIY. Dari hasil tes tersebut, Dinkes sudah memberikan notifikasi ke pemerintah daerah lain sesuai domisili pasien.

Pemda akan terus melakukan pemeriksaan sampel yang telah terkumpul. Hal ini dilakukan untuk pemetaan penyebaran kasus Omicron meski ada keterbatasan reagen.

"Kita lakukan tes sepanjang sampel yang dikirim sesuai untuk SGTF dan WGS, misal ada riwayat perjalanan dan lainnya," jelasnya.

Pembajun berharap kewaspadaan terhadap pandemi COVID-19 terus ditingkatkan. Apalagi selain Omicron, varian Delta ternyata masih juga ditemukan di DIY.

Bahkan dari kasus yang muncul dimungkinkan sudah terjadi transmisi penularan lokal meski keganasannya cukup rendah. Distribusi kasusnya pun merata di semua kabupaten/kota.

"Jadi omicron memang sudah masuk ke diy, tapi yang lebih penting bagaimana intervensinya dalam prokes," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More