SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta didapuk sebagai pemenang Wahana Tata Nugraha (WTN) kategori kota sedang oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada 2019. Sebagai imbalannya, Pemkot dihadiahi sebuah bus merk Hino berwarna kuning yang secara legalitas untuk kegiatan pendidikan.
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan bahwa di Kota Yogyakarta memang belum ada model bus yang dapat menghantar siswa ke sekolah tempatnya belajar. Adanya bus sekolah itu menjadi inspirasi Pemkot untuk membuat model antar jemput siswa dengan memanfaatkan armada bus sekolah khusus.
"Harapan kita memang punya beberapa bus sekolah yang bisa menjemput di 1 titik, nantinya bus-bus itu yang berkeliling mengantar siswa-siswa. Berhubung hanya dapat satu bus, kita gunakan seefisien mungkin untuk kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan dulu," ujar Haryadi ditemui saat mengecek kondisi bus sekolah di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (14/2/2022).
Sementara ini, bus dengan kapasitas 20 kursi ini dimanfaatkan bagi aktivitas siswa seperti kunjungan ke Taman Pintar, museum atau yang berkaitan dengan eksplorasi pendidikan.
"Nanti bisa segera kita balik nama menjadi milik Pemkot. Nanti alih kelolanya berada di kewenangan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan silahkan dimanfaatkan sekolah-sekolah," ujar dia.
Meski baru sebatas digunakan untuk menunjang aktivitas pendidikan siswa. Haryadi berharap Kota Jogja semakin siap dalam membuat permodelan bus sekolah yang dapat memgantar-jemput siswa. Namun begitu pihaknya tak ingin terburu-buru dan memaksimalkan armada yang sudah tersedia.
"Kita manfaatkan dulu yang ada ini seefisien mungkin. Kira-kira sasarannya ke Sekolah Dasar (SD) dahulu," ujar Haryadi.
Terpisah, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Golkari Made Yulianto mengatakan prestasi WTN yang dimenangkan Kota Yogyakarta sendiri merupakan penilaian Kemenhub terhadap tata kelola lalu lintas di berbagai macam kategori termasuk kategori kota sedang.
"Kota Yogyakarta terpilih sebagai pemenang pada 2019, kita dapat piala waktu itu. Hanya saja kami tidak tahu kalau dari kementerian akan mengirim hadiah berupa bus sekolah. Nah pada Februari 2021 lalu, mereka tiba-tiba datang ke kantor memberikan bus tersebut," terang dia.
Baca Juga: Sebanyak 1.500 Siswa di Skrining, Tujuh Siswa di Kota Yogyakarta Dinyatakan Positif Covid-19
Bus dengan panjang empat meter lebih itu diakui cukup handal. Selama dikelola Dishub Kota Yogyakarta, mesin dari bus masih bagus dan kekuatan bus masih terjamin. Ada kemungkinan dekorasi bus ditambah untuk menguatkan kesan Kota Yogyakarta.
"Selanjutnya akan diserahkan ke OPD lain. Bisa saja diberikan kesan atau ikon Yogyakarta, saya kira tidak masalah selama tidak menghilangkan warna dan bentuk utama bus sendiri," ujar Yulianto.
Berita Terkait
-
Kemenhub Anggarkan Rp 5,43 Miliar Bangun Transportasi Darat di IKN pada 2022
-
Sambangi Banyuwangi, Kemenhub Minta Polisi Berantas Klinik Rapid Test Bodong
-
Korlantas dan Kemenhub Wujudkan Jalan Bebas Odol 2023 dari Banyuwangi
-
Kemenhub Ralat Aturan Soal Pelaku Tujuan Wisata Internasional: Tetap Bisa Lewat Bandara Soekarno Hatta
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka