SuaraJogja.id - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati menyatakan bahwa pola penyebaran Covid-19 di wilayahnya belum mencapai puncak. Sehingga dalam hal ini masyarakat terus diimbau untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Biasanya kita itu mengikuti pola nasional. Jadi kemungkinan ini adalah belum mencapai puncak," kata Baning kepada awak media, Senin (14/2/2022).
Dari segi pola penularan sendiri DIY termasuk Kulon Progo akan mengikuti pola secara nasional. Hal itu dibuktikan berdasarkan dengan pengalaman dua tahun terakhir.
"Kita polanya sama kok dengan DIY dan nasional, pengalaman dua tahun polanya mengikuti," ucapnya.
Baca Juga: Oknum Pengasuh Ponpes di Kulon Progo Ditahan Atas Dugaan Kasus Pencabulan Santriwati
Disebutkan Baning saat ini banyak kasus Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala atau dikenal dengan sebutan orang tanpa gejala (OTG). Sehingga jika memang tidak ada kasus bukan berarti kemudian aman.
Sebab bisa saja orang yang terlihat sehat di tengah masyarakat tetap berpotensi menularkan virus corona kepada orang lain. Sebab yang bersangkutan tidak memiliki tanda-tanda klinis saat memang sedang membawa virus.
"Memang saat ini agak menjadi sulit dimana kasus-kasus OTG semakin banyak. Jadi kalaupun angkanya nanti yang ditemukan itu tidak tinggi tapi kemungkinan di luar sana itu banyak juga yang tanpa gejala dan tidak terdeteksi," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa Covid-19 masih ada di tengah masyarakat. Terlebih dengan varian baru corona yakni Omicron yang dikabarkan telah menyebar di wilayah DIY.
Walaupun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Omicron tidak memiliki efek seberat saat varian Delta merebak. Namun diketahui penyebaran Omicron sendiri juga lebih cepat.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Kulon Progo Capai 482 Pasien, Ini 10 Kapanewon yang Sumbang Kasus Tambahan
"Covid-19 itu masih ada. Meskipun informasi bahwa Omicron tidak mudah membuat orang jatuh pada sakit berat atau meninggal akan tetapi tetap harus dilaksanakan protokol kesehatan," terangnya.
Terlebih ancama sebaran corona di Bumi Binangun tidak hanya pada varian Omicron saja. Melainkan dari data yang ada varian Delta pun masih ditemukan.
"Dari data di Kulon Progo masih varian Delta yang kita temukan. Kita juga berharap delta ini juga tidak menimbulkan kasus yang penyebarannya lebih cepat, harapannya lebih lemah," ucapnya.
"Masyarakat kalau melaksanakan kegiatan yang bersama-sama dengan keluarganya prokes itu menjadi wajib untuk diterapkan. Kita tidak tahu apakah di kanan-kiri kita apakah membawa virus atau tidak," sambungnya.
Ia meminta masyarakat khususnya yang masuk dalam kelompok rentan untuk segera melakukan vaksinasi. Sebagai proteksi dan antisipasi apabila memang terkena paparan Covid-19.
"Khususnya pada masyarakat yang rentan dalam hal ini yang memiliki komorbid segera melakukan vaksinasi agar apabila terkena tidak jatuh pada sakit yang memerlukan rawatan atau layanan rumah sakit," tandasnya.
Berita Terkait
-
Ngeri! Kerusuhan Pecah saat Pilkada di Puncak Jaya Papua: Perang Panah hingga Rumah-rumah Dibakar
-
Warpat, Puncak Asri dan Blok Buah Jadi Target Penertiban di Puncak Bogor Besok
-
Kampanye Sepi di Kabupaten Puncak, Warga Pertanyakan Dukungan untuk Natalis Tabuni-Titus Natkime
-
Dukungan Deras untuk Meki Nawipa-Denias Geley, 'Asap Lurus' Tanda Kemenangan di Kabupaten Puncak
-
Ribuan Warga Bersiap Sambut Kampanye Terbuka Meki Nawipa Dan Deinas Geley Di Ilaga
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
Terkini
-
Pasca Pilkada 2024, Jusuf Kalla sebut Minimnya Konflik Bukti Demokrasi di Indonesia telah Dewasa
-
Pilkada di DIY Lancar, Tapi Sleman Diwarnai Bagi-Bagi Uang Saat Pencoblosan
-
Dapur Soto Ludes Terbakar di Bantul, Kerugian Rp50 Juta
-
7 Tahun Sukses, INNSiDE by Melia Yogyakarta Perkuat Jalinan dengan 50 Perusahaan
-
Hasil Quick Count: Endah-Joko Pimpin Pilkada Gunungkidul, Raih 40,83 Persen Suara