SuaraJogja.id - Harga tahu dan tempe diperkirakan akan mengalami kenaikan. Sebab, bahan baku utamanya yakni harga kedelai impor juga naik.
Berdasarkan data Bloomberg, harga kedelai kini berada di level US$1.586 per bushel atau naik 0,62 persen.
Menurut Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, dan Perdagangan (Dinkop, UKM, dan Perindag) Kabupaten Bantul Agus Sulistiyana kenaikan harga kedelai disebabkan faktor cuaca. Musim penghujan memaksa para petani tidak menanam kedelai.
"Kalau itu (kenaikan harga kedelai) mungkin karena sedang musim penghujan sehingga tidak panen. Lantas harganya menjadi mahal," ungkapnya kepada SuaraJogja.id, Selasa (15/2/2022).
Agus memprediksi bila kenaikan tersebut tak akan berlangsung lama. Jika sudah memasuki musim panas maka petani bisa kembali menanam kedelai.
"Tapi saya kira itu tidak akan berlangsung lama. Nanti kalau sudah berganti ke musim panas, petani sudah bisa menanam kedelai dan panen lagi," ujarnya.
Ia menyebutkan, petani di Kapanewon Pandak sejatinya menanam kedelai saat ini. Kendati demikian, lantaran musim hujan, mereka menanam padi.
"Di Bantul seperti di daerah Pandak yang seharusnya musim kedelai justru ditanami padi. Sehingga berkurang (hasil panen) karena tidak musim panen," ujar dia.
Jajarannya pun terus melakukan pemantauan setiap hari di pasar-pasar tradisional. Kemudian pada Minggu baru akan dilakukan rekap dan mendapatkan rata-rata harga barang pokok.
Baca Juga: Tertinggi sejak Muncul Omicron, Bantul Tambah 206 Kasus Covid-19
"Pemantauan langsung dengan datang ke pasar-pasar untuk melihat harga riil bahan-bahan di pasar," katanya.
Ke depannya apabila harga kedelai terus merangkak naik, pihaknya akan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Kami baru mulai pemantauan, mungkin kami akan koordinasikan dengan pihak terkait. Apabila ada kecenderungan kenaikan harga, ketika solusinya ada di pemerintah kami koordinasi ke Disperindag DIY lalu akan disampaikan ke pemerintah pusat," terangnya.
Berita Terkait
-
Produsen Tahu Tempe di Bantul Tak Naikkan Harga Meski Kedelai Makin Mahal, Ini Alasannya
-
Harga Kedelai Melambung Tinggi, Produsen Tempe di Kembangan Jakbar Ancam Mogok Produksi
-
Imbas Naiknya Harga Kedelai, Perajin Tahu Tempe Ancam Mogok Produksi, Kowantara: Warteg Ikut Terancam Tutup
-
Harga Kedelai Mahal, Anggota Komisi IV DPR: Pemerintah Gagal Sediakan Pasokan
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Di Mana Feby Belinda? Istri Ahmad Sahroni Ikut 'Hilang' di Tengah Drama Penjarahan
-
Sri Mulyani Janji Tak Ada Pajak Baru Buat Rakyat Kecil, Tapi Kejar Orang Kaya
-
Seminggu yang Mengubah Segalanya: Kronologi Demo Tunjangan DPR yang Berakhir Chaos dan Penjarahan
-
Kok Ngamuk? Shin Tae-yong Geram Thom Haye Bela Persib, Jordi Amat ke Persija
-
Tokoh Budaya Solo Kecam Aksi Perusakan: Ini Mencoreng Kota Budaya
Terkini
-
Pengakuan Polda DIY Soal Demo Ricuh: 3 Orang Terancam Hukuman Berat!
-
Ini 3 Link DANA Kaget yang Bisa Diklaim Anti Ribet
-
UU Perpustakaan Terancam Tak Terlaksana? Hari Literasi Internasional DIY di Ujung Tanduk
-
Demo Memanas, TNI Dikerahkan? Pakar Hukum: Itu Salah Besar!
-
Trauma 98 Mengintai? Mahasiswa Jogja Geruduk DPRD, Soroti Keterlibatan TNI dalam Aksi Massa!