Suku Madura juga dikenal dengan cara bicaraya yang keas dan terdengar kasar. Tetapi mereka juga dikenal dengan hemat, disiplin, dan rajin bekerja. Hampir 99 % Suku Madura beragama islam. Di daerah asalnya, Pulau Madura terdapat banyak sekali pondok pesantren.
5. Suku Bawean
Merupakan suku yang terbentuk karena percampuran antara keturuan Bugis, Makassar, Banjar, Madura, dan Jawa. Suku ini banyak mendiami pulau kecil yang terletak di utara Gresik, Jawa Timur, yang disebut Pulau Bawean.
Namun tidak hanya tinggal di Pulau Bawean, suku ini juga tersebar di beberapa daerah di Pulau Jawa. Suku Bawean ini memiliki budaya-budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang, diantaranya, kercengan, cukur jambul, dikker, dan mandiling.
6. Suku Samin
Suku ini memiliki populasi sebanyak kurang lebih 5 persen dari penduduk di Pulau Jawa. Suku Samin ini merupakan pengikut ajaran samin surosentiko yang mempunyai ajaran utama sedulur sikep. Pada tahun 1900 suku ini memiliki peningkatan populasi.
Suku samin sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran, persaudaraan, dna tidak sombong. Suku Samin mengisolasi diri sehingga pengetahuan mereka sedikit tertinggal. Bahasa dari suku ini dahulunya adalah ngoko.
Seiring perkembangan zaman, akhirnya Suku Samin tidak mengisolasikan diri. Rumah adat miliki Suku Samin disebut dengan Rumah Sotong.
7. Suku Osing
Baca Juga: Menyebar ke Seluruh Daerah dan Luar Negeri, Suku Jawa Disebut Mudah Diterima Banyak Pihak
Daerah asal Suku Osing adalah di Banyuwangi, Jawa Timur. Sampai saat ini, desa asli pedalamanan Suku Asli adalah di Kemiren, Banyuwangi. Bahasa Osing merupakan serapan dari Bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Bali dan juga memiliki kemiripan dengan Bahasa Jawa.
Dahulu Suku Osing ini banyak yang menganut agama hindu, namun sekarang mayoritas dari penduduknya sudah menganut agama Islam. Beberapa kesenian daerah Suku Osing, diantaranya, Gandung Banyuwangi, Seblang, Angklung, Tari Barong Kuntulan, Patrol, Janger Jaranan, Kendang Kempul, Angklung Caruk, Jedor,d an Jaran Kincak.
8. Suku Tengger
Merupakan suku yang berasal dari pegunungan Bromo. Selain ada di Tengger Bromo, suku ini juga ada di Malang, Probolinggo, Lumajang, dan Pasuruan. Masyarakat percaya bahwa, cikal bakal Suku Tengger adalah dari Roro Anteng dan Joko Seger.
Suku Tengger ini merupakan masyarakat yang mayoritas memeluk agama hindu. Suku Tengger ini memiliki tradisi yang biasa dilakukan yaitu kasodo, karo, melasti, dan ojung.
9. Suku Badui
Berita Terkait
-
Belajar Mencintai Alam dari Pegunungan Kendeng, Salam Kendeng Lestari!
-
Daftar Suku Bangsa di Indonesia yang Terbesar dan Terkenal Hingga Mancanegara
-
Bagian dari Ramalan Jayabaya, 7 Presiden RI Memiliki Garis Keturunan Suku Jawa
-
Menyebar ke Seluruh Daerah dan Luar Negeri, Suku Jawa Disebut Mudah Diterima Banyak Pihak
-
Simak Baik-Baik, Mitos Larangan Pernikahan Orang Sunda dan Jawa
Terpopuler
- Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!
- Sehat & Hemat Jadi lebih Mudah dengan Promo Spesial BRI di Signature Partners Groceries
- Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono, Apa Makna Kurungan Ayam dalam Tedak Siten Anak?
- Senang Azizah Salsha Diceraikan, Wanita Ini Gercep Datangi Rumah Pratama Arhan
- Apa Isi Alkitab Roma 13? Unggahan Nafa Urbach Dibalas Telak oleh Netizen Kristen
Pilihan
-
Ledakan Followers! Klub Eropa Raup Jutaan Fans Berkat Pemain Keturunan Indonesia
-
Demo Hari Ini 28 Agustus: DPR WFH, Presiden Prabowo Punya Agenda Lain
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Thom Haye Gabung Persib Bandung, Pelatih Persija: Tak Ada yang Salah
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
Terkini
-
ITF Bawuran Genjot Kapasitas: Bakar Sampah Lebih Banyak, Biaya Juga Naik?
-
Profil Salsa Erwina, Perempuan Muda dari UGM yang Berani Tantang Debat Ahmad Sahroni
-
Guru Jadi 'Korban' Pertama? Terungkap Alasan Guru SMPN 3 Berbah Ikut Terpapar Keracunan Makanan Gratis
-
Trans Jogja Terancam? Subsidi Dipangkas, Bus Jadi Billboard Berjalan
-
Tragis! Warga Sleman Temukan Mayat Bayi di Bawah Pohon Beringin, Tali Pusar Belum Terpotong