Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 17 Februari 2022 | 15:42 WIB
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti memberi keterangan pada wartawan ditemui di Kantor Kelurahan Giwangan, Umbulharjo, Kota Jogja, Senin (4/10/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menegaskan kepada tiap sekolah untuk menutup seluruh aktivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang siswanya terkonfirmasi Covid-19. Meski hanya 1 siswa saja yang dilaporkan positif Covid-19, sekolah tersebut harus tutup. 

"Jika satu orang terkonfirmasi Covid-19, besoknya tidak ada lagi Pembelajaran Tatap Muka (PTM), stop (aktivitas di sekolah) satu sekolah," ujar Haryadi kepada wartawan, Kamis (17/2/2022). 

Haryadi melanjutkan tidak ada prosentase atau kebijakan jumlah siswa yang masuk dalam satu sekolah setelah ditemukan kasus Covid-19. 

"Di kota tidak ada prosentase. Ya atau tidak. Jika tidak ada yang terpapar, silahkan PTM berlanjut. Tapi kalau ada di satu sekolah, langsung kita stop," ujar dia. 

Baca Juga: Puncak Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta Diprediksi Terjadi Dua Pekan Mendatang, Begini Penjelasan Pemkot

Setelah kasus itu ditemukan, Pemkot melalui Disdikpora dan Dinkes harus melakukan evaluasi. Baik dari perlengkapan fasilitas kesehatan dan upaya pencegahan penularan di sekolah setempat. 

"Kita evaluasi, ada aturan untuk pengukuran suhu atau tidak ke anak yang datang. Lalu jumlah anak yang divaksin sudah ada berapa. Yang terakhir desinfektasi," kata Haryadi. 

Desinfeksi sendiri, lanjut Haryadi, dirinya meminta agar setiap Kelurahan dan Kemantren berkoordinasi dengan BPBD. Satgas Covid-19 di Kemantren harus sudah menyiapkan alat desinfeksi tersebut, mengingat adanya peningkatan kasus Covid-19 di sekolah ini.

"Pemangku wilayah harus koordinasi dengan BPBD. Jadi tiap kemantren atau kelurahan harus memiliki tim untuk desinfeksinya," ungkap dia. 

Sementara Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori mengatakan pihaknya sudah meminta tiap sekolah menutup aktivitasnya saat ditemukan kasus Covid-19. 

Baca Juga: Sebanyak 1.500 Siswa di Skrining, Tujuh Siswa di Kota Yogyakarta Dinyatakan Positif Covid-19

"Tetap kami tutup sekolah tersebut yang berpedoman dari satgas di puskesmas wilayah setempat. Jadi kebanyakan yang ditutup sekolahnya," ujar dia. 

Budi mengatakan penutupan dilakukan dengan durasi waktu 3-5 hari. Namun mengingat sebaran Covid-19 semakin luas, tiap sekolah ditutup selama 5 hari.

Selain siswa sebanyak 141 dari jenjang TK, SD dan SMP yang positif Covid-19. Sebanyak 30 guru juga dilaporkan terkonfirmasi virus tersebut. Semuanya tersebar di sekolah yang ada di Kota Jogja.

Load More