SuaraJogja.id - Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menegaskan kepada tiap sekolah untuk menutup seluruh aktivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang siswanya terkonfirmasi Covid-19. Meski hanya 1 siswa saja yang dilaporkan positif Covid-19, sekolah tersebut harus tutup.
"Jika satu orang terkonfirmasi Covid-19, besoknya tidak ada lagi Pembelajaran Tatap Muka (PTM), stop (aktivitas di sekolah) satu sekolah," ujar Haryadi kepada wartawan, Kamis (17/2/2022).
Haryadi melanjutkan tidak ada prosentase atau kebijakan jumlah siswa yang masuk dalam satu sekolah setelah ditemukan kasus Covid-19.
"Di kota tidak ada prosentase. Ya atau tidak. Jika tidak ada yang terpapar, silahkan PTM berlanjut. Tapi kalau ada di satu sekolah, langsung kita stop," ujar dia.
Setelah kasus itu ditemukan, Pemkot melalui Disdikpora dan Dinkes harus melakukan evaluasi. Baik dari perlengkapan fasilitas kesehatan dan upaya pencegahan penularan di sekolah setempat.
"Kita evaluasi, ada aturan untuk pengukuran suhu atau tidak ke anak yang datang. Lalu jumlah anak yang divaksin sudah ada berapa. Yang terakhir desinfektasi," kata Haryadi.
Desinfeksi sendiri, lanjut Haryadi, dirinya meminta agar setiap Kelurahan dan Kemantren berkoordinasi dengan BPBD. Satgas Covid-19 di Kemantren harus sudah menyiapkan alat desinfeksi tersebut, mengingat adanya peningkatan kasus Covid-19 di sekolah ini.
"Pemangku wilayah harus koordinasi dengan BPBD. Jadi tiap kemantren atau kelurahan harus memiliki tim untuk desinfeksinya," ungkap dia.
Sementara Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori mengatakan pihaknya sudah meminta tiap sekolah menutup aktivitasnya saat ditemukan kasus Covid-19.
"Tetap kami tutup sekolah tersebut yang berpedoman dari satgas di puskesmas wilayah setempat. Jadi kebanyakan yang ditutup sekolahnya," ujar dia.
Budi mengatakan penutupan dilakukan dengan durasi waktu 3-5 hari. Namun mengingat sebaran Covid-19 semakin luas, tiap sekolah ditutup selama 5 hari.
Selain siswa sebanyak 141 dari jenjang TK, SD dan SMP yang positif Covid-19. Sebanyak 30 guru juga dilaporkan terkonfirmasi virus tersebut. Semuanya tersebar di sekolah yang ada di Kota Jogja.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!