Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Sabtu, 19 Februari 2022 | 17:15 WIB
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Pfizer yang akan disuntikkan ke warga di Puskesmas Pekayon, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/8/2021). ANTARA FOTO

SuaraJogja.id - Regimen dua dosis vaksin Pfizer disebutkan tidak ampuh melawan varian Omicron, sehingga, dilaporkan Wall Street Journal (WSJ) pada Jumat (18/2/2022), regulator kesehatan AS menunda peninjauan vaksin COVID-19 Pfizer untuk anak di bawah 5 tahun alias balita.

Pekan lalu Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan, pihaknya memerlukan lebih banyak data tentang vaksin tersebut, sehingga mereka memutuskan untuk menunda penggunaan vaksin pada anak usia 6 bulan - 4 tahun, setidaknya selama dua bulan.

Gambaran awal pada data menunjukkan vaksin tersebut ampuh melawan varian Delta selama pengujian, selagi Delta menjadi varian dominan. Namun sejumlah anak yang sudah divaksin menderita COVID-19 begitu Omicron muncul, bunyi laporan tersebut, mengutip orang-orang yang mengetahui keputusan FDA.

Akan tetapi sejak keseluruhan kasus COVID-19 mereda, sejumlah kecil kaus Omicron membuat vaksin tampaknya kurang ampuh dalam analisis statistik awal, demikian laporan tersebut.

Baca Juga: Studi Temukan 73 Persen Orang di Amerika Serikat Telah Kebal Terhadap Infeksi Varian Omicron

FDA tidak menanggapi Reuters untuk dimintai komentar.

Pfizer dan BioNTech telah mengajukan data tentang dua dosis pertama dari rencana regimen tiga dosis awal Februari ini atas permintaan FDA. Pihak Pfizer tidak mengungkapkan data tentang efikasi.

Pengajuan itu mengejutkan, sebab pada Desember 2021 kedua perusahaan mengatakan hasil uji coba awal dari vaksin dua dosis rendah tidak seperti yang dibayangkan dan uji klinis beralih untuk menguji versi tiga dosis. [ANTARA]

Load More