SuaraJogja.id - Pertimbangan budaya yang menjadi kearifan lokal menjadi alasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tengah untuk tidak menangkap seluruh buaya di Sungai Palu dan dipindahkan ke tempat penangkaran.
"Meski tujuannya untuk melindungi warga utamanya yang tinggal di bantaran Sungai Palu dari ancaman serangan satwa liar tersebut, yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi, tetapi ada pertimbangan kearifan lokal warga yang tinggal di bantaran sungai dan Sungai Palu memang merupakan habitat dari buaya di sana," kata Kepala BKSDA Provinsi Sulteng Hasmuni Hasmar, Senin.
Ia menjelaskan kearifan lokal yang dimaksud bahwa warga asli Palu khususnya yang tinggal di sepanjang bantaran sungai sudah menganggap buaya di sana sebagai teman bahkan keluarganya sehingga mereka tidak menganggap buaya tersebut sebagai satwa yang liar, berbahaya dan menakutkan.
Kearifan lokal itu sudah mendarah daging sejak puluhan tahun lalu. Jika BKSDA menangkap dan memindahkan seluruh buaya di sana ke tempat penangkaran, banyak warga yang akan protes dan keberatan.
"Karena sudah turun temurun ada ikatan dengan buaya di sungai itu. Contohnya saat warga menangkap buaya berkalung ban untuk dilepaskan ban dari lehernya. Setelah bannya berhasil dilepas, warga tidak mau buayanya dipindahkan ke penangkaran. Mereka lepas kembali ke Sungai Palu,"ujarnya.
Oleh karena itu, Hasmuni menyatakan pihaknya hanya memberikan sosialisasi dan imbauan kepada warga, terlebih yang tinggal di bantaran sungai agar tidak lengah dan selalu waspada agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti menjadi korban serangan buaya.
Selain itu pihaknya juga memasang tanda larangan beraktivitas di sejumlah titik di Sungai Palu dan Teluk Palu agar terhindar dari ancaman serangan buaya.
"Berdasarkan hasil penelitian tahun 2018, ada 36 ekor buaya yang tinggal dan hidup serta berkembang biak di Sungai Palu. Beberapa waktu lalu lima ekor telah ditangkap, sehingga sampai saat ini tersisa 31 ekor," tambahnya. [ANTARA]
Baca Juga: Buaya 5 Meter yang Sempat Terkam Warga Indragiri Hilir Berhasil Ditangkap
Berita Terkait
- 
            
              Buaya 5 Meter yang Sempat Terkam Warga Indragiri Hilir Berhasil Ditangkap
 - 
            
              Viral Detik-detik Petani Diterkam Buaya, Temannya Malah Asik Ngonten
 - 
            
              Viral Petani Diterkam Buaya di Bagian Kepala, Teman 'Santuy' Ngonten: Buaya Makan Om Saya
 - 
            
              Kalbar Sepekan: Pengedar Sabu 32,9 Kg, Temuan Kasus Omicron di Pontianak Hingga Pemancing Tewas Diterkam Buaya
 - 
            
              Mengenaskan, Hilang Diterkam Buaya, Jasad Khoirul Petani Sawit Ditemukan di Sungai Belangiran Desa Bangkal Serai
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Warga Jetisharjo Geger! Mortir Perang Dunia II Ditemukan Saat Gali Tanah
 - 
            
              Banjir & Longsor Mengintai: Kulon Progo Tetapkan Status Siaga Darurat, Dana Bantuan Disiapkan?
 - 
            
              Gunungkidul Genjot Pendidikan: Bupati Siapkan 'Dukungan Penuh' untuk Guru
 - 
            
              DIY Percepat Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Bermasalah, Relawan Jadi Sorotan
 - 
            
              Rebut Peluang Makan Bergizi Gratis: Koperasi Desa di Bantul Siap Jadi Pemasok Utama