SuaraJogja.id - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY, Tri Widjaja menyebut sedikitnya tercatat 277 dokter di Jogja yang terkonfirmasi Covid-19, sejak kemunculan virus tersebut hingga 2022 ini.
Di tahun 2022, dengan munculnya varian Omicron ikut berdampak terhadap naiknya kasus Covid-19 dimana dokter di wilayah Sleman yang paling banyak terpapar.
"Dari data sebaran Covid-19 pertama kali di DIY hingga data tadi malam (Minggu), sudah ada 277 dokter anggota IDI DIY yang terpapar," ujar Tri kepada wartawan, Senin (21/2/2022).
Tri mengatakan bahwa dari jumlah tersebut yang meninggal terhitung sebanyak 22 orang. Sementara angka kesembuhan dokter mencapai 142 orang.
Baca Juga: Sebut Pelaksanaan Prokes Lemah, IDI DIY Minta Pemerintah Perketat Pengawasan
"Sejak awal kasus Covid-19 di Jogja 22 yang meninggal. Kebanyakan saat varian Delta tahun lalu," ungkap Tri.
Ia mengatakan bahwa di tahun ini dengan adanya varian Omicron, masyarakat dan tenaga kesehatan (nakes) termasuk dokter yang positif Covid-19 tak menunjukkan gejala yang parah seperti varian Delta.
"Itu diperkuat juga dengan vaksinasi booster kepada nakes. Jadi memang ada pengaruh dari vaksin ini. Sampai saat ini sudah 90 persen nakes tervaksin (booster)," kata dia.
Meski demikian, IDI DIY menegaskan bahwa penyebaran Covid-19 varian Omicron terjadi sangat cepat. Selain itu beberapa kelompok masih cukup rawan ketika terjangkit varian tersebut.
"Tetap berupaya dalam menaati prokes. Karena dengan prokes ini sebaran Covid-19 ini bisa diminimalisasi. Jangan dianggap remeh apalagi sombong sampai tidak mengenakan masker ketika beraktivitas di luar," terang Tri.
Baca Juga: Lampu-lampu di Malioboro Kembali Normal, IDI DIY Harap Pemkot Berkaca dari Negara Lain
Bagi dokter atau nakes lainnya yang masih menjalani isolasi, Tri mengimbau untuk melakukan pengawasan dan pemulihan sesuai anjuran yang telah diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Lakukan karantina sesuai dengan petunjuk dari Kemenkes, selama 10 hari. Dokter yang sedang menjalani karantina juga dilakukan pendampingan dan pengawasan secara medis dari IDI," kata dia.
Berita Terkait
-
Detik-Detik Doktif Kena Tegur DPR gegara Pakai Topeng Saat Rapat, Dianggap Tak Tepercaya
-
Deolipa Yumara Sebut Kemungkinan Ada Pelaku Lain di Kasus Dugaan Pemerasan Nikita Mirzani
-
Benarkah Minum Kopi saat Sahur Bisa Menjaga Energi selama Puasa? Begini Penjelasan Dokter
-
Gudeg Jogja Paling Enak! Ini 5 Tempat Bukber yang Wajib Dikunjungi
-
Dituding Punya Bekingan Aparat, Reza Gladys Beri Pesan Menohok ke Dokter Detektif
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
Terkini
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman
-
Ekonom UGM Soroti Isu Sri Mulyani Mundur, IHSG Bakal Memerah dan Sentimen Pasar Negatif
-
Nekat, Perempuan Asal Gunungkidul Ajak Suami Curi Motor dan Uang di Bekas Tempat Kerjanya
-
Sufmi Dasco Tepis Isu Reshuffle Usai Sri Mulyani Temui Presiden Prabowo