SuaraJogja.id - Sumatera merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia. Luasnya mencapai 443.065 kilometer persegi.
Pulau Sumatera berada di paling barat dalam gugusan pulau nusantara dan berbatsan dengan dua Negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapura.
Sejak dulu Sumatera banyak disinggahi oleh para pelancong, saudagar dan pedagang dari berbagai negara.
Ini kemudian membuat suku di pulau Sumatera beragam. Pertemuan dengan orang-orang dari belahan bumi lainnya, membuat akulturasi budaya terjadi di Sumatera, beberapa bahkan menjadi tradisi masyarakat setempat hingga kini.
Baca Juga: 5 Suku di Pulau Papua, Lengkap Beserta Ciri Khas Adatnya
Dan berikut adalah ulasan mengenai suku di Pulau Sumatera yang ada hingga kini:
1. Suku Melayu
Melayu merupakan suku mayoritas di pulau Sumatera, jumlahnya diperkirakan hingga 8,7 jiwa.
Saking banyaknya, Melayu terbagi lagi dalam beberapa suku besar, seperti Suku Batak, Suku Palembang. Minangkabau dan masih banyak lainnya.
Budaya yang tumbuh dan berkembang dalam suku ini kebanyakan merupakan serapan dari budaya Arab, Bugis dan India.
Baca Juga: Presean, Tradisi Khas Masyarakat Lombok Untuk Adu Ketangkasan Antar Ksatria Suku Sasak
Ini salah satunya disebabkan karena pengaruh dari pertemuan warga asli Sumatera dengan para pedagang dari Timur Tengah pada dahulu kala.
Budaya tersebut lalu berkembang menjadi tari-tarian, seperti Tari Piring, Tari Pasambahan dan Tari Senyum Minang Manis.
Suku Minangkabau lebih dikenal dengan sebutan Suku Minang.
Suku ini banyak mendiami pulau Sumatera bagian barat, diantaranya Bengkulu, Riau, Aceh, Jambi hingga Negeri Sembilan Malaysia.
Di Sumatera Barat sendiri, jmlah suku Minang mencapai 4,2 juta jiwa.
Selain itu suku Minang juga tersebar hingga ke seluruh nusantara, karena salah satu watak suku ini adalah gemar merantau.
Karena itu, jumlah orang yang berdarah Minang di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai 6,4 juta jiwa.
3. Suku Aceh
Sesuai namanya, Suku Aceh mendiami wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, yang merupakan wilayah paling utara di pulau Sumatera.
Dahulu Suku Aceh banyak yang memeluk agama Hindu. Namun kemudian beralih memeluk Islam, setelah pengaruh agama islam masuk melalui aktifitas perdagangan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah Suku Aceh di Indonesia diperkirakan mencapai 3,4 juta jiwa,
4. Suku Batak
Selanjutnya adalah Suku Batak yang merupakan suku asli dari Tapanuli dan Sumatera Utara.
Turunan dari Suku Batak juga banyak, diantaranya Batak Toba, Simalungun, Batang PakPak, Mandailing, Karo, dan lain sebagainya.
Mayoritas Suku Batak memeluk agama Kristen. Hingga kini mereka tetap setia melestarikan budayanya, antara lain Hamoraan, Uhun dan Ugaro, Hagabeon dan lain sebagainya.
Di Provinsi Sumatera Utara, jumlah Suku Batak mencapai 5,7 juta orang.
Dan jika ditelisik lebih jauh, jumlah suku Batak di seluruh Indonesia jumlahnya bisa semakin banyak.
5. Suku Nias
Penduduk asli Suku Nias dikenal dengan sebutan Ono, dan pulau tempat mereka tinggal disebut Tano Niha. Suku ini banyak mendiami wilayah Sumatera Utara.
Namun mereka juga mendiami sebagian wilayah di Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Pariaman.
DI sana mereka ada sejak ratusan tahun lalu dan suda membaur dengan warga setempat.
Meski begitu mereka tidak meninggalkan adat dan budaya asli, salah satunya adalah tradisi lompat batu.
6. Suku Anak Dalam
Suku Anak Dalam merupakan masyarakat minoritas di pulau Sumatera. Jumlahnya diperkirakan hanya berjumlah 200 ribu jiwa.
Mereka dapat ditemui di Provinsi Jambi dan sebagian Sumatera Selatan. Sebutan lain untuk Suku Anak Dalam yakni Suku Kubu atau Orang Rimba.
Ini karena mereka kebanyakan masih tinggal di dalam hutan dengan kehidupan yang masih sangat tradisional, jauh dari modernisasi.
7. Suku talang Mamak
Suku Talang Mamak biasa disebut juga sebagai Orang Talang Mamak. Suku ini masih hidup secara tradisional di sepanjang hilir Sungai Indragiri, Riau.
Suku ini disebut-sebut sebagai suku yang pertama datang dan mendiami wilayah Indragiri Hulu. Bahasa yang mereka gunakan sehari-hari adalah bahasa Talang Mamak.
Namun jika berkomunikasi dengan orang di luar suku, mereka menggunakan bahasa Melayu.
Demikian tadi ulasan mengenai suku di Pulau Sumatera. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Bridgestone Kantongi Predikat Ban Mobil Terbaik Kategori Aksesori dan Suku Cadang
-
Didukung Warga Sulsel, Denny Sumargo Tegas Tak Akan Minta Maaf Meski Dilaporkan Farhat Abbas
-
Honda Racing Corporation Siap Luncurkan Lini Suku Cadang Performa Baru untuk Honda dan Acura
-
Pergeseran Zaman Mengancam Eksistensi Sikerei dan Budaya Mentawai. Bagaimana Nasib Mereka?
-
Kisruh Rumah Makan Padang Pakai Lisensi, Penjual: Jangan Sampai Usaha Kecil Jadi Susah
Tag
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Data Ekonomi China Dorong Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
-
Harga Emas Antam Mulai Naik Lagi, Hari Ini Tembus Rp1.476.000/Gram
-
Marselino Ferdinan Dituduh Biang Kerok Eliano Reijnders Dicoret STY: Kalah Sama Camat...
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
Terkini
-
UMKM Konsumtif, Program Penghapusan Utang ala Presiden Prabowo Bisa Tak Efektif
-
Sororti Penyerapan Susu Peternak Lokal, Pemerintah Didorong Berikan Perlindungan
-
Viral Kegaduh di Condongcatur Sleman, Ternyata Pesta Miras Berujung Keributan
-
Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
-
Keluhan Bertahun-tahun Tak Digubris, Pedagang Pantai Kukup Gunungkidul Sengsara Akibat Parkir