SuaraJogja.id - Garda terdepan dalam penanganan covid19 mulai banyak bertumbangan. Mereka juga terinfeksi virus Covid-19 sehingga mengharuskan para tenaga kesehatan ini untuk melaksanakan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty menuturkan, semua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tenaga kesehatannya ada yang positif covid19. Pihaknya sendiri mencatat ada 95 orang tenaga kesehatan yang terpapar covid-19. Jumlah tersebut kemungkinan masih bisa bertambah karena tracing terua dilaksanakan.
"Memang sudah risiko kami sebagai garda terdepan,"kata Dewi, Kamis (24/2/2022).
Akibat adanya tenaga kesehatan yang positif tersebut maka secara otomatis sumber daya manusia (SDM) yang ada menjadi berkurang. Kendati demikian, pihaknya tetap mengupayakan agar layanan di Puskesmas tetap ada.
Meskipun semua Puskesmas ada tenaga kesehatannya yang terpapar namun ia menandaskan tidak ada Puskesmas yang ditutup. Yang mereka lakukan hanyalah mengurangi jenis layanan terhadap warga masyarakat yang membutuhkan.
"Meski ada yang positif, Puskesmas-puskesmas tersebut tetap membuka layanan kesehatan untuk masyarakat,"kata dia.
Layanan-layanan yang masih dibuka memang masih menyesuaikan dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk layanan yang ditutup juga mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa harus dipatuhi.
Seperti di Puskesmas 2 Patuk, di Puskesmas ini mencatatkan tertinggi jumlah tenaga kesehatannya yang terpapar covid19. Mereka mencatat setidaknya ada 12 tenaga kesehstan yang terpapar covid-19.
"Kendati petugas kamj terpapar covid-19 namun Puskesmas 2 Patuk tetap buka,"ujar Kepala Puskesmas 2 Patuk, Sutimah.
Baca Juga: Pemkab Gunungkidul Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana di Semanu
Untuk pendaftaran pasien baru tetap dibuka seperti biasa meski durasinya lebih pendek yaitu mulai pukul 7.30 WIB hingga 10.00 WIB..karena sumber daya manusia (SDM) berkurang maka tidak semua layanan dibuka.
Mulai Kamis (24/2/2022) ini pihaknya masih membuka layanan di Poli Umum dan Unit Gawat Darurat (UGD). Untuk layanan rujukan juga masih mereka berikan. Namun setidaknya ada 3 poli yang terpaksa ditutup sementara karena kekurangan SDM.
"Tiga layanan kami hentikan sementara yaitu poli Gigi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan vaksin,"papar dia.
Sutimah mengungkapkan, setidaknya ada 12 orang tenaga kesehatan di Puskesmas Patuk 2 Kapanewon Patuk Gunungkidul terpapar covid19. Akibatnya, Puskesmas yang berada di Kalurahan Ngoro-oro tersebut terpaksa mengurangi jenis layanan untuk sementara waktu.
Kini total ada 12 orang tenaga kesehatan di Puskesmas 2 patuk yang terpapar. Sebanyak 12 orang tersebut 5 orang perawat, 4 bidan, seorang administrasi, seorang apoteker dan seorang cleaning service. Berdasarkan catatannya, tahun ini petugas puskesmas Patuk 2 yang terpapar covid-19 paling banyak di antara puskesmas yang ada.
"Mereka kini menjalani isolasi mandiri. Sebagian besar tanpa gejala,"tambah dia
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
24 Jam di Malioboro Tanpa Kendaraan: Wali Kota Pantau Langsung, Evaluasi Ketat Menuju Pedestrian Permanen
-
Target Ambisius Bantul, Kemiskinan Bakal Hilang di 2026, Ini Strateginya
-
Setelah Musala Al-Khoziny Ambruk: Saatnya Evaluasi Total Bangunan Sekolah & Ponpes, Ini Kata Ahli UGM
-
Kabar Baik Petani Sleman: Penutupan Selokan Cuma 5 Tahun Sekali! Ini Kata Bupati
-
DIY Kena Pangkas Anggaran Rp170 Miliar! Begini Strategi Pemda Selamatkan APBD