SuaraJogja.id - Kasus aktif atau pasien dalam pemulihan di Kota Jogja menembus 4.181 pasien. Dari sebaran kasus baru per Kamis (24/2/2022), Kemantren Umbulharjo tercatat paling banyak yaitu, 101 pasien.
Mantri Pamong Praja Kemantren Umbulharjo, Rajwan Taufiq tak membantah kenaikan angka tersebut terjadi di lingkungan keluarga.
"Sejauh ini yang terjadi memang di lingkungan keluarga. Karena satu orang kena, orang dalam satu rumah itu ikut tertular," ungkap Rajwan ditemui saat penyerahan bantuan Baznas ke pelaku usaha di Kantor Kemantren Umbulharjo, Kota Jogja, Kamis (24/2/2022).
Rajwan tak bisa memastikan penyebab darimana warganya tertular. Namun begitu, luas wilayah Umbulharjo merupakan salah satu faktor dengan banyaknya masyarakat di wilayah setempat.
"Memang luas wilayahnya (Umbulharjo) kan besar. Itu juga kenapa kasusnya (Covid-19) bisa tinggi, tapi kalau skrining darimana mereka tertular Dinkes yang lebih tahu," ujar dia.
Ia menjelaskan, meski kasus Covid-19 banyak terjadi di wilayah Umbulharjo, para pasien tak memiliki gejala yang parah. Rajwan menegaskan belum ada laporan kasus warga yang meninggal karena virus ini.
"Harapannya jangan sampai seperti Juli-Juni 2021 lalu. Banyak (warga) yang meninggal karena varian Delta itu," kata dia.
Antisipasi dan juga pencegahan dilakukan selama kasus Covid-19 mengancam warga di Umbulharjo. Pertama, kata Rajwan adalah kegiatan yang berpotensi mengundang kerumunan dan menularkan virus.
"Kita hentikan dulu sesuai aturan PPKM level 3. Kalau untuk hajatan bisa dilakukan tapi pembatasan hanya 25 persen dari kapasitas yang ada. Kedua, Satgas RT dan RW juga sudah diaktifkan kembali dengan memantau kedatangan warga luar kota yang masuk ke lingkungan kemantren dalam kondisi sehat," kata dia.
Baca Juga: Selter Bener Tower 2 segera Dibuka, Pemkot Prioritaskan Bagi Warga Kota Yogyakarta
Ketiga, kebutuhan konsumsi bagi pasien yang isolasi di rumah sudah disiapkan. Salah satunya bantuan antar warga telah dilakukan bersama perangkat wilayah.
Keempat, desinfeksi ke sejumlah tempat warga dan lokasi yang telah terjadi kasa Covid-19 juga dilakukan.
Lebih lanjut, selter isolasi kemantren, kata Rajwan belum diaktifkan seperti tahun lalu. Warga yang mengalami kondisi atau gejala yang parah akan diarahkan ke rumah sakit atau di selter terpadu.
"Belum kami aktifkan, sejauh ini mereka isolasi di rumah. Tapi kalau ada yang bergejala dan harus masuk ke selter, kita arahkan ke selter isolasi terpadu," kata dia.
Hingga Kamis ini kasus baru Covid-19 tercatat cukup tinggi, sebanyak 660 orang terkonfirmasi. Pada hari ini dilaporkan juga satu orang meninggal karena Covid-19. Sementara angka kesembuhan terhitung 367 orang.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan