SuaraJogja.id - Dampak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro nampaknya semakin luas. Kebijakan Pemda DIY memindah PKL ke Teras Malioboro 1 dan 2 pada 1 Februari 2022 lalu tersebut mengakibatkan penurunan jumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Yogyakarta hingga lebih dari 50 persen setiap harinya.
Berdasarkan data tap in Kartu Multi Trip (KMT) di stasiun Solo Raya, penumpang KRL yang datang ke Yogyakarta rata-rata 2.200 per hari. Padahal sebelumnya mencapai 4.000 lebih per hari.
"Sempat naik 3000 per hari terus turun jadi 1.900an [pasca relokasi PKL malioboro]," ungkap Senior Manager Wilayah 6 KAI Commuter, Sitindaon Satar di Stasiun Tugu Yogyakarta, Selasa k01/03/2022) petang.
Menurut Satar, penurunan jumlah penumpang mulai terlihat pada 1 Februari 2022 lalu saat hari pertama relokasi dilaksanakan. Penurunan KRL dari Stasiun Solo Balapan, Purwosarim Gawok hingga ke Stasiun Tugu.
"Kebanyakan merupakan warga dari Solo Raya yang berangkat ke Yogyakarta," ujarnya.
Sementara VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengungkapkan penurunan KRL akibat relokasi PKL Malioboro akan dikaji. Hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan daya tarik wisata Yogyakarta.
"Jadi mudah-mudahan nanti volume penumpang bisa naik setelah kami mengintegrasikan layanan KRL dengan layanan transportasi lain," ungkapnya.
Selain relokasi PKL Malioboro, lanjut Anne, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 akibat varian baru Omicron di Jawa Tengah dan DIY juga menjadi penyebab penurunan penumpang KRL. Hal ini disebabkan kebijakan Work from Home (WfH) bagi sebagian besar perkantoran.
"Regulasi pemerintah juga mempengaruhi volume dari KRL. Naik turunnya volume penumpang yang pertama karena regulasi yang terkait dengan omicron," jelasnya.
Baca Juga: Pascarelokasi PKL Malioboro, Sosiolog UGM Sarankan Pemda DIY Tetap Beri Pendampingan
Karenanya KAI Commuter akan bertemu dengan Dinas Perhubungan DIY untuk mengembangkan kerjasama integrasi transportasi publik. Dengan demikian transportasi yang tersedia bagi masyarakat tidak hanya KRL namun juga transportasi publik lainnya yang terintegrasi dengan KRL.
"Sehingga akan berdampak pada sosial ekonomi dan mobilitas masyarakat jogja-solo," ungkapnya.
Direktur Utama KAI Commuter, Roppiq Lutzfi Azhar menambahkan, sejak awal beroperasi tahun lalu hingga Februari 2022, KRL Yogyakarta-Solo telah melayani 2.222.942 penggunaa. KRL Yogya – Solo Beroperasi dengan 20 perjalanan per hari.
"Tren volume pengguna setiap bulannya terus meningkat, kecuali pada bulan Juli dan Agustus saat pemerintah memberlakukan PPKM Level 4 di sejumlah wilayah termasuk Yogyakarta dan Solo," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Keluarga Terdakwa Kecelakaan BMW Maut Buka Suara: Bagikan Pledoi Christiano, Mohon Keadilan
-
Tak Ada Bukti Nikmati Rp1 Pun, Tim Hukum Mantan Bupati Sleman Sayangkan Penahanan Sri Purnomo
-
Momentum Pasar Godean Bangkit: Setelah Direvitalisasi Total, Pedagang Optimis Tatap Masa Depan
-
Sinyal Kuat Kejari: Sri Purnomo Tak Sendiri, Jaringan Korupsi Dana Hibah Sleman Dibongkar
-
Miris! 7.100 Warga Penerima Bansos di Jogja Terindikasi Terjerat Judol