SuaraJogja.id - Operasional layanan KRL Jogja-Solo pada pemberlakuan masa PPKM Level 3 mulai 8 Februari lalu beroperasi secara normal. Meski demikian, sejumlah pengetatan dalam protokol kesehatan akan dilakukan untuk kesehatan seluruh pengguna KRL.
Aturan dan protokol kesehatan di masa PPKM Level 3 ini merujuk kepada Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nomor 97 tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian Pada Masa Pandemi Covid-19.
Para pengguna KRL wajib menggunakan masker ganda dengan masker medis dilapis masker kain di luar. Atau para pengguna juga dapat menggunakan masker dengan filtrasi di atas 93 persen antara lain N95, KN95, dan KF94.
"KAI Commuter mengajak para pengguna mempersiapkan masker sesuai ketentuan sebelum masuk stasiun agar tidak dicegah untuk masuk. Selain itu pengguna juga tetap diminta menyiapkan sertifikat vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi ataupun secara fisik untuk diperlihatkan kepada petugas sebagai syarat naik KRL," papar VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, Jumat (10/2/2022).
Baca Juga: Ada Asap dan Percikan Api di KRL, Begini Penjelasan KAI Commuter
Anne mengatakan, jam operasional KRL Jogja-Solo pada masa PPKM Level 3 ini tetap pada pukul 05:00–18.30 WIB dengan 20 perjalanan KRL setiap hari. Jam operasional dan jam perjalanan ini tetap sejalan dengan rata-rata volume harian bulan Februari hingga 9 Februari kemarin yaitu sebesar 9.029 pengguna, tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan rata-rata volume harian bulan Januari 2022 yaitu sebesar 9.184 orang.
"Sedangkan volume sejak memasuki PPKM Level 3 yaitu 6.680 dan 6.478 pengguna masing-masing pada 8 dan 9 Februari," ungkapnya.
Mobilitas pengguna KRL juga masih terpusat di jam-jam sibuk pagi dan sore hari sehingga pada waktu-waktu tersebut ada potensi kepadatan di stasiun maupun kereta. Untuk itu, petugas di stasiun akan melakukan antrean penyekatan guna membatasi jumlah orang yang dapat naik ke kereta.
"Agar terhindar dari antrean ini, pengguna dapat mengikuti informasi kepadatan stasiun dan posisi real time KRL melalui aplikasi KRL Access. Selain itu, masyarakat yang masih harus beraktivitas keluar rumah menggunakan transportasi publik juga kami imbau dapat memanfaatkan KRL yang sangat lengang pada waktu di luar jam-jam sibuk," katanya.
Para penumpang KAI Commuter diimbau untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui sambungan telepon selama berada di dalam KRL guna mengurangi penyebaran Covid-19 melalui droplet (atau cairan mulut yang keluar) pada saat berbicara. KAI Commuter juga mengimbau anak usia di bawah lima tahun (Balita) menggunakan KRL hanya dalam keperluan yang sangat mendesak dan sementara anak usia 5-12 tahun dalam menggunakan KRL harus didampingi orang tuanya.
Baca Juga: Dari KAI Commuter, Aturan Tambahan Naik KRL untuk Lansia, Balita dan Pelajar
"Sebaiknya kalau tidak ada keperluan mendesak, balita tidak diajak ikut naik KRL," ujar dia.
Berita Terkait
-
Cuma Modal Susu Cair! Bikin Masker Ajaib Bersihkan Pori-Pori, Wajah Jadi Glowing Alami
-
Bye-Bye Kerutan! 4 Masker Kolagen Terbaik Bikin Wajah Glowing Awet Muda
-
Pelecahan Seksual Terjadi Lagi di Stasiun Tanah Abang, Pelaku di Blacklist Naik Commuter lIne
-
KAI Commuter Cari Pelaku Pelecehan di Stasiun Tanah Abang, Terdeteksi Lewat CCTV
-
Urai Lalu Lintas, Perjalanan Commuter Line Merak Hanya Berhenti Sampai Stasiun Cilegon
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja