SuaraJogja.id - Beberapa titik di ruas Jalan Godean, Sleman kerap dikeluhkan pengguna jalan akibat kondisinya yang rusak hingga membahayakan. Padahal tidak jarang perbaikan dan pemeliharaan juga sudah sering dilakukan. Lantas apa penyebabnya?
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUP ESDM DIY, Kwaryantini Ampeyanti Putri mengungkapkan bahwa penyebab kerusakan jalan tersebut disebabkan pertama oleh tidak maksimalnya fungsi dari drainase. Berdasarkan pemantauan sejauh ini, pihaknya mendapati saluran drainase justru dimanfaatkan untuk membuka lapak atau berjualan di atasnya.
"Di drainase sepanjang jalan itu (Jalan Godean) yang terjadi banyak kemudian justru ruang jalan dimanfaatkan untuk kegiatan usaha. Ini menyebabkan saluran air terganggu," kata Putri, kepada awak media, Selasa (8/3/2022).
Selain drainase, kata Putri ada faktor kedua yaitu tentang tonase kendaran yang tercatat kerap melebihi beban maksimal jalan itu sendiri. Beban maksimal yang hanya bisa mencapai 8 ton itu memang sulit untuk dikendalikan.
"Untuk muatan kita juga tidak bisa melakukan kontrol. Sehingga kendaraan overload, padahal jalan provinsi dibatasi 8 ton (tonasenya). Sedangkan yang melewati (Jalan Godean) tidak terkontrol," bebernya.
Diungkapkan Putri pihaknya juga sudah mempersiapkan alokasi anggaran untuk pemeliharaan Jalan Godean. Alokasi khusus itu mencapai nilai Rp1,8 miliar.
Namun ia menyebut bahwa jumlah itu belum cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan pemeliharaan Jalan Godean secara maksimal. Dalam artian membuat jalan itu kembali mulus untuk dilewati kendaraan
"Jalan Godean kita tiap tahun sudah usulkan. Tahun ini Rp1,8 miliar. Itu tidak bisa memenuhi keinginan kita semuan untuk membuat jalan jadi mulus. Hanya sekedar tambal saja. Kalau jalan yang sudah rusak tidak ditangani dengan pemelihataan rutin tapi rekonstruksi," jelasnya.
Putri mengatakan sebenarnya perbaikan Jalan Godean yang termasuk dalam 116 km jalan provinsi di Sleman sudah dilakukan rutin setiap tahunnya. Walaupun memang persoalan anggaran ditengarai membuat perbaikan masih terbatas.
Baca Juga: Bukan Klitih, Peristiwa Viral di Jalan Godean Saat Malam Tahun Baru Korban Kecelakaan
"Anggaran yang ada sangat minim. Kami hanya dapat Rp4 miliar untuk wilayah Sleman. Itu harus dibagi untuk 15 ruas jalan. Satu ruas jalan juga harus melaksanakan pembersihan, saluran, belum kalau terjadi longsor juga ditangani," ujarnya.
Secara spesifik Panewu Godean, Ikhsan Waluyo, mengungkapkan bahwa kerusakan di Jalan Godean ada di km 6,7 hingga 15. Diakui memang pemeliharaan dari provinsi sudah kerap dilakukan namun tetap saja kembali rusak.
"Pemeliharaan (Jalan Godean) dari provinsi ada namun demikian mungkin belum memenuhi standar sehingga dari masyarakat lalu sudsh kesadaran sendiri (memperbaiki)," ucap Ikhsan.
Ikhsan menegaskan masyarakat juga tidak tinggal diam terkait kondisi tersebut. Selain secara mandiri melakukan perbaikan, pelaporan dari masyarakat ke instansi terkait pun juga dilakukan secara rutin.
Terkait dengan drainase atau saluran air, Ikhsan berharap bisa diperlebar juga oleh Dinas PUP ESDM DIY. Sehingga saluran air yang tersedia tidak lagi mudah tersumbat lalu menyebabkan aliran air atau genangan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY, Gimmy Rusdin menyebut perlu ada kajian lebih jauh terkait dengan persoalan kerusakan jalan provinsi yang kerap rusak itu. Di samping usaha untuk menambah anggaran pemeliharaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Sleman Tutup Usia
-
5 Armada Bus Jakarta-Jogja Murah Meriah untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
-
Waspada Macet Total! Malioboro Tak Ditutup untuk Full Pedestrian saat Tahun Baru
-
Libur Nataru ke Sleman? Ini Sederet Event Natal dan Tahun Baru yang Bisa Dicoba