SuaraJogja.id - Dua sekolah di Kabupaten Bantul ditutup karena adanya siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kedua sekolah itu adalah SMPN 2 Piyungan dan SMPN 2 Pleret.
"Saat ini total ada dua sekolah yang kami hentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)-nya yaitu SMPN 2 Piyungan dan SMPN 2 Pleret," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko, Rabu (9/3/2022).
Meski begitu, ia tidak menyebutkan berapa jumlah siswa yang tertulari virus corona. Untuk itu, sekarang kedua sekolah tersebut melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Kami putuskan untuk kembali memberlakukan PJJ supaya penularan tidak meluas. PJJ sudah berlangsung sejak pekan lalu," ujarnya.
Menurut Isdarmoko, hingga kini penyebaran Covid-19 lingkup pendidikan masih dalam tahap yang tidak mengkhawatirkan. Ini mengingat siswa yang positif Covid-19 menyebar di seluruh sekolah.
Di Bantul sendiri terdapat 365 sekolah dasar (SD) yang mana 287 diantaranya ialah sekolah negeri. Sementara 78 lainnya merupakan SD swasta. Untuk jumlah SMP ada 115 sekolah.
"Misal ada 200 siswa yang positif Covid-19 jadi di setiap sekolah ada satu siswa (positif virus corona). Itu masih wajar belum terlalu mengkhawatirkan," paparnya.
Ia menyampaikan, sejauh ini sekolah-sekolah lainnya masih memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen. Namun, tidak menutup kemungkinan semua sekolah akan kembali melaksanakan PJJ akibat PPKM di DIY naik ke level 4.
"Instruksi dari Pak Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) menginginkan pembelajaran kembali ke PJJ. Kami tinggal menyesuaikan saja," katanya.
Baca Juga: DIY PPKM Level 4, Bupati Bantul: Puncak Omicron Terjadi Dua Minggu ke Depan
Namun, dia tetap berharap walau di tengah PPKM level 4, sekolah bisa melaksanakan PTM terbatas. Alasannya, karena dampak dari PJJ adalah learning loss atau hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa, baik secara spesifik atau umum, yang dipengaruhi berbagai faktor.
Istilah ini sering diartikan sebagai kemunduran secara akademis yang berkaitan dengan kesenjangan yang berkepanjangan atau proses pendidikan yang berlangsung secara tidak baik.
"Terjadi penurunan prestasi, padahal melalui PTM terbatas itu bisa dibangkitkan lagi," tambahnya.
Tag
Berita Terkait
-
Kasus Positif Covid-19 Indonesia per 9 Maret 2021 Tambah 26.336 Orang, 304 Jiwa Meninggal
-
DIY PPKM Level 4, Bupati Bantul: Puncak Omicron Terjadi Dua Minggu ke Depan
-
Bertambah 41 Orang, RSDC Wisma Atlet Kini Rawat 2.614 Pasien Positif Covid-19
-
Minhyun NU'EST Positif Covid-19, Alami Gejala Demam Hingga Sakit Tenggorokan
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Mahasiswa Wajib Tahu, Rahasia Edit Pas Foto Skripsi Pakai Aplikasi yang Sesuai Standar Tanpa Ribet
-
Bamsoet Blak-blakan Soal Penyalahgunaan Sirene & Strobo: "Bukan untuk Gaya-gayaan"
-
Pelaku Pembobolan ATM yang Ditangkap di SPBU Bugisan Ternyata Residivis Kasus yang Sama
-
Saldo DANA Gratis Menanti, Ini Cara Cepat Klaim DANA Kaget & Hindari Penipuan
-
Bukan Jorok, Ini Kisah Kue dengan Nama Kemaluan Pria di Jogja