SuaraJogja.id - Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah kembali bergejolak pada Rabu (9/3/2022) malam hingga Kamis (10/3/2022) dinihari. Hal itu ditandai dengan sejumlah rentetan awan panas guguran dengan jarak maksimal mencapai 5 kilometer.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pascaerupsi yang terjadi sejak tengah malam tadi material luncuran awan panas sudah terlihat memenuhi Kali Gendol. Kondisi itu menarik perhatian sejumlah warga yang penasaran dengan dampak yang ditimbulkan dari awan panas tersebut.
Salah satu warga Kaliadem, Andika mengaku datang langsung ke Kali Gendol untuk melihat kondisi terbaru Kali Gendol setelah erupsi tadi malam. Ia bahkan sempat turun ke bagian sungai yang sudah dipenuhi material awan panas tersebut.
"Ternyata memang masih panas, tidak hanya kaki sampai badan-badan itu terasa panasnya. Bau belerang juga ini," kata Andika ditemui di Kali Gendol, Kamis (10/3/2022).
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Bergejolak, 193 Warga Kalitengah Lor Mengungsi
Ia mengaku nekat turun ke Kali Gendol karena penasaran dengan material hasil erupsi Merapi. Andika yang juga merupakan warga sekitar itu memang mengetahui peningkatan aktivitas Merapi sejak malam tadi.
Pada saat itu ia yang berada di rumah mendengar suara gemuruh cukup keras dari puncak Merapi. Namun alih-alih pergi mengungsi Andika hanya bersiaga di rumah memantau situasi.
"Semalam, enggak (mengungsi). Tapi dengar suara, seperti truk bak dam itu nyuntak pasir, kemrosoklah gitu. Sekitar jam setengah 12 malam," ucapnya.
Disampaikan Andika, ada perbedaan yang tampak dari Kali Gendol sebelum erupsi semalam dibandingkan dengan kondisi setelah erupsi. Terlebih dari material luncuran yang kembali memenuhi lubang-lubang pertambangan di Kali Gendol.
"Sekarang ya penuh. Kemarin kan dalem itu, bawah itu dalem. Kemarin sekitar 20an meter lah (kedalaman) sekarang sudah penuh (material erupsi Gunung Merapi)," terangnya.
Warga yang datang tidak dibiarkan masuk begitu saja ke area Kali Gendol. Ada sejumlah petugas yang terus mengimbau untuk keluar Kali Gendol dan melihat dari atas saja. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi potensi bahaya Merapi yang masih mengintai.
Berita Terkait
-
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Lebih Tinggi
-
Gunung Marapi Erupsi, Ketinggian Abu Vulkanik Capai 350 Meter
-
Sebelum Erupsi Setinggi 8.000 Meter, Gunung Lewotobi Alami Gempa Vulkanik Selama Sepekan
-
BNPB Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa Akibat Erupsi Gunung Lewotobi
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai