SuaraJogja.id - Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi meminta pelaksanaan PPKM mikro di tingkat RT dan RW diperketat. Hal itu menyusul adanya potensi penularan Covid-19 dari pelaku perjalanan.
"Nah makannya tidak ada syarat Swab PCR negatif bagi pelaku perjalanan ini berpotensi membawa virus. Terutama yang tidak bergejala atau OTG," kata Heroe ditemui wartawan di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Jumat (11/3/2022).
Ia berharapn PPKM mikro diterapkan dengan baik. Hal itu juga untuk memastikan pelaku perjalanan yang datang dan tinggal di kampung-kampung termonitor dalam kondisi sehat.
"Kami meminta tolong, PPKM Mikro ini tetap digalakkan. Jadi kalau kita berinteraksi dan berhubungan dengan pihak luar harus dilakukan dengan penegakkan prokes," terang dia.
Heroe tak menampik bahwa pelaku perjalanan termasuk pelajar mahasiswa yang datang dari luar Kota Jogja mulai beraktivitas di kampus-kampus. Sehingga aktivitas indekos juga semakin ramai dengan pendatang.
"Kita minta tetap mewaspadai satu sama lain. Yang jelas ketika sakit segera periksa dan jika memang ada indikasi ke arah Covid-19 segera melaporkan ke Satgas Kelurahan," terang dia.
Keaktifan tim Satgas kelurahan juga menjadi langkah untuk memutus penyebaran Covid-19 di lingkungan RT dan RW. Maka dari itu, laporan adanya warga luar Kota Jogja yang mulai beraktivitas di satu kampung harus termonitor.
Heroe menambahkan ketika semua biang sektor pencegahan Covid-19 berjalan dengan disiplin dengan prokes yang ketat, diharapkan penyebaran virus bisa berkurang banyak di akhir Maret 2022.
"Ini harus betul-betul dilakukan masyarakat. Pemkot berupaya untuk melandaikan kasus Covid-19, sehingga awal Ramadhan nanti kita dapat beribadah dengan khusyuk," katanya.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, BPBD Kota Yogyakarta Perkuat Antisipasi di Sektor Ini
Berita Terkait
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
Terkini
-
Mendag Sidak SPBU yang Diduga Curang di Sleman, Rugikan Konsumen Rp1,4 Miliar per Tahun
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi