Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 12 Maret 2022 | 12:39 WIB
Aktivitas posko yang menampung warga korban angin kencang puting beliung di Paliyan, Gunungkidul, Sabtu (12//3/2022). [Kontributor / Julianto]

Supodo menjelaskan Mbah Karmi terkelupas kulit jidatnya cukup lebar karena tertimpa bangunan atap yang roboh setelah sebatang pohon tumbang. Sementara hartono patah tangan karena terjatuh dari atap rumah warga.

Kesulitan Minyak Goreng

Supodo menyebutkan, pihaknya langsung mendirikan posko induk untuk memudahkan koordinasi. Posko induk tersebut berada di Balai Dusun Kenteng. Di posko tersebut juga dijadikan sebagai dapur umum.

"Dapur umum ini selain menyuplai makanan warga terdampak juga untuk relawan,"terang dia.

Baca Juga: Polres Gunungkidul Bagikan Minyak Goreng dalam Operasi Keselamatan Progo, Sekaligus Sosialisasi Prokes

Semua relawan dikoordinasikan di posko induk ini. Di samping itu, posko ini juga dijadikan sebagai tempat koordinasi penerimaan bantuan serta penyalurannya. Hal ini dilakukan agar terjadi keadilan dalam pembagian bantuan.

Koordinator Posko Tagana Gunungkidul, Wagiyo menuturkan pihaknya berencana  akan mendirikan posko dapur umum selama 3 hari. Posko dapur umum ini untuk menyediakan logistik permakanan bagi warga terdampak dan juga para relawan.

Biasanya, menu makanan yang dibagikan selain nasi juga lauk pauk seperti telur, sayur dan juga mie goreng. Hanya saja, saat ini mereka masih kekurangan sayuran untuk memasak. Dan yang mendesak adalah minyak goreng karena kebutuhannya cukup banyak.

"Sekali masak kita menyediakan 600 porsi. Sekali memasak itu kita menghabiskan minyak 10 liter, dan itu sulit untuk mendapatkannya,"ungkapnya.

Kontributor : Julianto

Baca Juga: Pemkab Gunungkidul Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng 1500 Liter di Kawasan Pesisir Selatan

Load More