SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meskipun belum ada lagi awan panas yang kembali muncul, guguran lava dan kegempaan masih terus terjadi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Sabtu (12/3/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB aktivitas Merapi masih cukup tinggi. Hal itu terpantau dari intensitas guguran lava yang diluncurkan.
"Teramati guguran lava pijar 28 kali jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/3/2021).
Dalam periode pengamatan sehari kemarin tersebut visual gunung sempat tertutup kabut. Cuaca berawan, mendung, hujan dengan angin bertiup lemah ke arah timur dan barat
Sempat teramati pula munculnya asap kawah bertekanan lemah. Saat itu terpantau keluar dari puncak berwarna putih dengan intensitas sedang, tebal dan tinggi 10-300 meter di atas puncak kawah.
Aktivitas kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode tersebut. Kegempaan itu berasal dari kegempaan guguran sebanyak 125 kali, hybrid atau fase banyak 3 kali, hembusan ada 1 kali dan tektonik jauh 1 kali.
Disampaikan Hanik, berdasarkan analisis morfologi yang dilakukan dalam periode tanggal 4-10 Maret 2022 menunjukkan adanya perubahan morfologi. Terlebih pada kubah lava barat daya berupa bekas guguran, namun tidak teramati perubahan ketinggian.
Selain itu teramati pula pengurangan volume di kubah lava tengah. Hal itu sebagai sebab runtuhnya material tersebut hingga menjadi awan panas beberapa waktu lalu.
"Untuk kubah tengah teramati adanya pengurangan volume sebesar 646.000 meter kubik yang runtuh menjadi awanpanas guguran yang terjadi pada tanggal 9 dan 10 Maret 2022," tuturnya.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Penambang Pasir Diimbau Waspada Banjir Lahar
Semenatara itu berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.578.000 meter kubik. Sedangkan kubah lava tengah menjadi sebesar 2.582.000 meter kubik.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu lalu juga menunjukkan laju pemendekan jarak yakni sebesar 0,4 cm per hari.
Sebelumnya, BPPTKG mencatat bahwa jarak luncuran awan panas Gunung Merapi pada Rabu (9/3/2022) yang mencapai 5 kilometer merupakan yang terjauh sejak menyandang status Siaga atau Level III.
Diketahui bahwa status Siaga gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu. Sedangkan fase erupsi berlangsung sejak tanggal 4 Januari 2021.
Rentetan awan panas itu tetap belum membuat BPPTKG menaikkan status Merapi. Hingga saat ini status Gunung Merapi tetap pada Siaga atau Level III.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Berita Terkait
-
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Penambang Pasir Diimbau Waspada Banjir Lahar
-
BPPTKG Perkirakan Luncuran Material Awan Panas Sejauh 5 Kilometer Mencapai 1 Juta Meter Kubik
-
Hujan Abu Merapi, Petani Cabai di Desa Paten Magelang Terancam Gagal Panen
-
Keluarkan Awan Panas Guguran, BPPTKG Pastikan Gunung Merapi Belum Membahayakan Penduduk
-
Gunung Merapi Semburkan Guguran Lava Sebanyak 140 Kali Per Hari, Masih Amankah untuk Warga Sekitar?
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki