Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 14 Maret 2022 | 11:44 WIB
Ilustrasi logo halal baru (instagram/@kemenag_ri)

Logo Halal Representasikan Peran Indonesia
Pemerintah, sebutnya, terlalu terburu-buru dan tergesa dalam mengganti logo halal. Padahal logo halal menjadi bahasa komunikasi Indonesia ke masyarakat dunia.

Lewat logo halal, Indonesia sebetulnya bisa menunjukkan peran dalam industri halal dunia.

Sebagai negara dengan jumlah muslim mayoritas, Indonesia merupakan pemain besar dalam industri halal ini.

Maka demikian, sudah barang tentu logo halal yang representatif dengan bahasa komunikasi global, sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Kembali Terpilih Jadi Rektor UII, Prof Fathul Wahid: Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

"Sepertinya ini yang kurang ditangkap BPJPH," imbuh dia.

"Kalau masih ada waktu, diubah [logo]. Yang bisa merepresentasikan kepentingan banyak orang, mondialnya dapat, bahasa Indonesia di mata global juga dapat," ujarnya.

Lebih Baik Ditender Saja
Sani menyatakan, idealnya sebelum ini, sebelum ada logo baru yang muncul,  adanya rencana mengubah logo disosialisasikan terlebih dahulu.

Apalagi, generasi kekinian merupakan orang-orang yang tanggap digitalisasi, inovatif dan kreatif.

Ia lagi-lagi tak mengetahui, apakah pembuatan logo baru halal ini melibatkan stakeholder lain, atau hanya dibuat oleh pihak BPJPH.

Baca Juga: Guru Besar UII Sebut Konflik Seperti Ukraina dan Rusia Bisa Saja Terjadi di Papua

"Dengan ditender, maka pemerintah akan jauh dapat lebih banyak masukan," terangnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More