Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 17 Maret 2022 | 16:53 WIB
Doni Salmanan resmi diperkenalkan sebagai tahanan Bareskrim Polri, Selasa (15/3/2022). [Suara.com/Yoga]

Hal ini menurut pakar ekspresi merupakan cara untuk mempertahankan diri.

“Karakter yang menyenangkan, nah dia angkat tangan ke atas ya (menyapa wartawan) ini kan sebuah cara untuk memperlihatkan dirinya terbuka pada publik. Tapi kemudian dia akan katupkan kembali. Nah ketika mengatupkan ini lah unsur defensifnya muncul lagi. Jadi kalau kita lihat ada dua ciri perilaku yang menunjukkan unsur defensif,” terang Joice Manurung.

Selain itu, memasukkan tangan ke dalam kantong juga tanda bahwa Doni Salmanan sedang merasa cemas.

“Kalau kita lihat tangan yang terkatup itu bisa juga mengartikan nervousness. Jadi ada perasaan cemas. Walaupun publik tidak melihat itu secara kasat mata, namun secara internal cemas itu ia rasakan dengan signifikan,” ujarnya.

Baca Juga: Ke Mabes Polri, Atta Halilintar Kembalikan Tas Pemberian Doni Salmanan

Namun menurutnya, Doni Salmanan cukup terampil untuk mengelola perilakunya sehingga publik melihatnya baik-baik saja.

Lebih lanjut, pakar ekspresi, Kirdi Putra mengatakan Doni Salmanan melakukan permintaan maaf dengan terburu-buru dan stress pada saat itu.

Gestur Doni Salmanan Saat Jumpa Pers. (TikTok)

“Bukan sesuatu yang dihayati. Dia memasukkan tangan ke kantong celananya itu cuman menandakan ada penanda stress yang muncul. Penanda stress yang muncul ketika seseorang dalam kondisi tertekan,” ujar Kirdi Putra.

Lanjutnya, ada perasaan malu yang dirasakan Doni Salmanan.

“Ini cuman menandakan bahwa dia benar-benar tertekan dalam kondisi yang sekarang dan juga bisa jadi bahwa itu shame gesture, bahwa dia malu."

Baca Juga: Serahkan Tas Mewah Hadiah Doni Salmanan ke Polisi, Atta Halilintar: Saya Belum Pernah Pakai

"Kan orang ketika berkomunikasi tangannya gerak-gerak untuk menampilkan gesture tangan, nah itu disembunyikan artinya apa? Dia sebenarnya nggak ingin berkomunikasi,” pungkasnya.

Load More