SuaraJogja.id - Baru-baru ini tersangka dugaan penipuan investasi binary option quote Doni Salmanan dihadirkan dalam konferensi pers Bareskrim Polri. Dalam kesempatan itu ia menyampaikan permintaan maaf. Sikapnya belakangan jadi sorotan publik.
Seolah tak jera dengan kasus hukum yang tengah menimpanya, Doni Salmanan nyatanya masih saja berulah meski telah mengenakan baju tahanan warna oranye.
Sikapnya meminta maaf kepada publik terutama korban penipuan investasi banyak disorot tajam oleh publik hingga viral.
Merespon hal itu, pakar ekspresi Joice Manurung memaparkan analisanya mengenai sikap santai permintaan maaf Doni Salmanan pada Selasa, 15 Maret 2022 kemarin.
Beberapa kali Doni Salmanan terlihat menundukkan kepala dan memasukkan tangan ke dalam kantong celana sambil mengucapkan permohonan maaf dengan tenang.
Menurut Joice Manurung, Doni Salmanan terlihat tenang karena tidak banyak pergerakkan kepala dan badan.
“Tenangnya itu kan terlihat dari tidak banyaknya gesture bagi movement, head movement, itu nggak banyak,” ujar Joice Manurung seperti dikutip dari Hops.id.
Namun, kecenderungan ini tanda bahwa Doni Salmanan sedang melakukan self control.
“Memang itu kekuatan yang bersangkutan ya mengendalikan situasi dan mengendalikan emosi dirinya. Namun apakah benar-benar itu tenang kemudian tidak merasa cemas misalnya,” lanjutnya.
Baca Juga: Ke Mabes Polri, Atta Halilintar Kembalikan Tas Pemberian Doni Salmanan
Joice Manurung mengatakan bahwa memasukkan tangan ke dalam kantong yang dilakukan Doni Salmanan ini memiliki beberapa makna.
“Pertama, unsur defensif. Nah defensif di sini adalah upaya mempertahankan diri. Secara umum, kalau siapa pun ada di tempatnya sekarang, ya akan begitu sepertinya. Orang akan defensif membela dirinya, mencari aman bagi dirinya,” terang Joice Manurung.
Selain defensif, makna dari perilaku Doni Salmanan ini menunjukkan ciri dari powerless atau tidak memiliki power pada saat itu.
“Jadi kalau selama ini dia bisa mempertontonkan dirinya sebagai sosok yang menonjol, hero misalnya ya. Nah, di posisi ini kebalikannya. Justru dia tidak merasa berdaya. Perlu diketahui bahwa jari jemari ini menunjukkan seberapa besar orang aman dan nyaman memperlihatkan dirinya di publik. Nah kalau ini disembunyikan, ya mengartikan sebaliknya,” jelasnya.
Pada saat yang sama, Doni Salmanan terlihat mengangkat kedua tangan untuk menyapa pada wartawan yang hadir.
Namun setelah menyapa, Doni Salmanan menyembunyikan tangannya kembali ke dalam kantong celana.
Hal ini menurut pakar ekspresi merupakan cara untuk mempertahankan diri.
“Karakter yang menyenangkan, nah dia angkat tangan ke atas ya (menyapa wartawan) ini kan sebuah cara untuk memperlihatkan dirinya terbuka pada publik. Tapi kemudian dia akan katupkan kembali. Nah ketika mengatupkan ini lah unsur defensifnya muncul lagi. Jadi kalau kita lihat ada dua ciri perilaku yang menunjukkan unsur defensif,” terang Joice Manurung.
Selain itu, memasukkan tangan ke dalam kantong juga tanda bahwa Doni Salmanan sedang merasa cemas.
“Kalau kita lihat tangan yang terkatup itu bisa juga mengartikan nervousness. Jadi ada perasaan cemas. Walaupun publik tidak melihat itu secara kasat mata, namun secara internal cemas itu ia rasakan dengan signifikan,” ujarnya.
Namun menurutnya, Doni Salmanan cukup terampil untuk mengelola perilakunya sehingga publik melihatnya baik-baik saja.
Lebih lanjut, pakar ekspresi, Kirdi Putra mengatakan Doni Salmanan melakukan permintaan maaf dengan terburu-buru dan stress pada saat itu.
“Bukan sesuatu yang dihayati. Dia memasukkan tangan ke kantong celananya itu cuman menandakan ada penanda stress yang muncul. Penanda stress yang muncul ketika seseorang dalam kondisi tertekan,” ujar Kirdi Putra.
Lanjutnya, ada perasaan malu yang dirasakan Doni Salmanan.
“Ini cuman menandakan bahwa dia benar-benar tertekan dalam kondisi yang sekarang dan juga bisa jadi bahwa itu shame gesture, bahwa dia malu."
"Kan orang ketika berkomunikasi tangannya gerak-gerak untuk menampilkan gesture tangan, nah itu disembunyikan artinya apa? Dia sebenarnya nggak ingin berkomunikasi,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Diperiksa Hampir 6 Jam Atas Kasus Doni Salmanan, Reza Arap: Ngantuk Gue
-
Tuduh Kaji Edan di Balik Sumber Kekayaan Juragan 99, Warganet Bisa Dipolisikan
-
Gak Level Pamer Harta, Viral Momen Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Santai Makan di Warteg, Publik: Crazy Rich Sesungguhnya
-
Selebgram Batam Dipanggil Polisi Terkait Kasus Doni Salmanan, Pernah Jual Beli Mobil Porsche Rp4 Miliar
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
Terkini
-
Terungkap di ICS 2025: Bagaimana Otomotif Jadi Media Nasionalisme & Identitas Bangsa
-
Alarm Diabetes RI! Cukai Minuman Manis Jadi Solusi, Kenapa Masih Terus Ditunda Sejak 2016?
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara