SuaraJogja.id - Setelah mengalami kekalahan dari PSIS Semarang, pelatih PSS Sleman I Putu Gede Swisantoso meminta timnya untuk mengalihkan fokus pada laga kontra Persipura Jayapura, yang akan dilangsungkan pada Minggu (20/3/2022) mendatang di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali.
Coach Putu, dikutip dari laman resmi klub, Jumat (18/3/2022), ingin agar anak asuhnya segera melupakan kekalahan dari PSIS Semarang pada pekan ke-31 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (16/3) dengan skor 0-1.
"Gol yang datang terlalu dini, terlalu cepat sehingga mengubah semua rencana kita. Begitu babak kedua dimulai, pembenahan sudah terjadi dan mulai ada peningkatan. Namun, datang kartu merah yang merugikan kita. Situasi ini saya pikir di luar dugaan," ujarnya.
Menurut dia, PSS sudah mengerahkan segala taktikal dan segala pergantian, namun situasi pertandingan sudah menyulitkan.
Pada babak kedua, kata dia, skuad Super Elang Jawa seharusnya menciptakan dua gol dari dua peluang, namun ternyata tidak berhasil.
Karena itu, Putu menegaskan bahwa Laskar Sembada harus berjuang lebih keras lagi untuk menatap laga yang masih tersisa di BRI Liga 1 2021/2022.
"Kami tetap optimis. Kami harus cepat berbenah dan instrospeksi ke dalam. Karena kita harus menatap pertandingan Persipura. Ini yang harus kita lakukan," katanya.
Untuk para pemain, kata dia, masih ada tiga pertandingan sehingga jangan sampai patah semangat, dan PSS juga masih ada di depan Persipura sehingga harus bekerja lebih keras lagi.
"Semoga kami bisa kuat bersama dan juga dukungan dari masyarakat Sleman. Karena tim ini butuh dukungan. Pada situasi ini hal tersebutlah yang dibutuhkan oleh para pemain," katanya.
Baca Juga: Persebaya vs Persib Bandung, Aji Santoso Berharap Kedua Kubu Bisa Tampil Full Team
"Saya yakin kami bisa untuk bangkit karena ini bukan lagi masalah taktikal yang berbicara, tapi mentalitas. Kami tetap optimis untuk terus berjuang bersama sama sampai akhir kompetisi ini," pungkasnya.
Senada, gelandang PSS Ramdani Lestaluhu mengungkapkan bahwa timnya tidak akan bermain setengah-setengah di tiga pertandingan akhir.
Mewakili pemain, Ramdani meminta maaf kepada Sleman Fans karena hasilnya laga terakhir kontra PSIS tidak sesuai harapan meski sudah berjuang maksimal.
"Akan tetapi, ke depan, kami percaya pasti akan berubah karena nasib kita tergantung kita sendiri dan semua pemain tidak akan ada yang akan bermain setengah-setengah. Tiga pertandingan sisa kami pasti akan berjuang untuk mendapatkan hasil penuh," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Persebaya vs Persib Bandung, Aji Santoso Berharap Kedua Kubu Bisa Tampil Full Team
-
Kabar Gembira! Persis Solo Berencana Latihan Perdana Akhir Maret, Ini Deretan Pemainnya
-
Pelatih Ungkap Kelemahan Persija Jakarta Setelah Kalah dari Madura United, Lini Serang Kurang Efektif
-
Madura United Lumat Persija, Fabio Lefundes: Kini Kami Aman di Klasemen
-
Banyak Agenda di 2022, LIB Ingin Liga 1 Musim Depan Digulirkan Lebih Awal
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Sedan Bekas Tahun Muda Mulai Rp 70 Juta, Ini 5 Pilihan Irit dan Nyaman untuk Harian
- Pemain Keturunan Palembang Salip Mauro Zijlstra Gabung Timnas Indonesia, Belum Punya Paspor RI
Pilihan
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi dan Irak di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia
-
BREAKING NEWS! Drawing Tuntas, Timnas Indonesia Hadapi Dua Negara Ini
-
LIVE REPORT Drawing Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Lawan Siapa?
-
3 Rekomendasi HP Murah OPPO RAM 8 GB dan Chipset Gahar Performa Handal
-
Drawing Belum Mulai, Satu Negara Sudah Dirugikan AFC Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Terobosan Baru, Embarkasi Haji Berbasis Hotel di Kulon Progo Permudah Jemaah Jogja Mulai 2026
-
BRI dan Liga Kompas Berangkatkan Tim U-15 ke Swedia, Target Raih Gelar Juara
-
Musik Asyik di Kafe Bisa Jadi Masalah Hukum? Simak Penjelasan Kemenkum DIY Soal Royalti Musik
-
Wali Murid Menjerit, Pungutan Seragam MAN di DIY Tembus Rp 1,8 Juta, ORI Investigasi
-
Diplomasi Indonesia Diuji: Mampukah RI Lolos dari Tekanan Trump Tanpa Kehilangan Cina?