SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) ratusan guguran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 11-17 Maret 2022.
"Pada minggu ini teramati guguran lava sebanyak 119 kali ke arah barat daya dominan ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan 4 kali ke arah tenggara (hulu Kali Gendol) dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter," kata Hanik dalam keterangannya, Jumat (18/3/2022).
Dalam sepekan terakhir, kata Hanik, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut.
Baca Juga: BPPTKG Pastikan Tidak Ada Indikasi Letusan Besar di Merapi Dalam Waktu Dekat
Disampaikan Hanik, dalam pekan ini berdasarkan analisis morfologi menunjukkan adanya penurunan ketinggian kubah lava. Tepatnya untuk kubah lava barat daya yang turun sekitar 2 meter akibat adanya aktivitas guguran.
Sedangkan untuk kubah lava tengah tidak teramati perubahan morfologi yang signifikan.
"Berdasarkan analisis foto, volume kubah lava barat daya: 1.546.000 meter kubik dan kubah tengah: 2.582.000 meter kubik," tuturnya.
Hanik menuturkan intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu. Dengan dominasi dari kegempaan guguran yang mencapai 792 kali dalam sepekan terakhir ini.
Terkait dengan deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini, kata Hanik menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,5 cm per hari.
Baca Juga: BPPTKG Sebut Tidak Ada Indikasi akan Terjadi Erupsi Besar di Gunung Merapi
Disampaikan Hanik, hujan beberapa kali juga sempat terjadi di puncak Merapi. Seperti yang terpantau di Pos Kaliurang pada tanggal 14 Maret 2022 kemarin yang mencatat intensitas curah hujan sebesar 45 mm/jam selama 70 menit.
"Namun tidak dilaporkan adanya banjir lahar hujan maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Merapi," terangnya.
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja