SuaraJogja.id - Untuk kesekian kalinya TPST Piyungan ditutup sementara lantaran adanya ruas jalan di akses utama masuk ke kawasan penampungan sampah tersebut yang rusak.
Situasi itupun dengan segera menjadi masalah bagi sebagian warga Yogyakarta. Sampah menumpuk di sejumlah TPS hingga warga harus ikhlas nan sabar sampah-sampah rumah tangganya menumpuk di halaman lantaran urung bisa diangkut oleh petugas kebersihan.
Problematika mengenai sampah di Yogyakarta yang kian kronis ini nyatanya juga dihadapi oleh sebagian kota besar di dunia.
Bahkan pengolahan sampah masih menjadi tantangan yang harus dihadapi pada abad ke-21 ini.
Baca Juga: Benarkah Rencana Pelabelan BPA oleh BPOM Picu Sampah Plastik? Begini Penjelasannya
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan total sampah nasional telah mencapai 68,5 juta ton pada 2021. Dari tahun ke tahun, aktivitas rumah tangga menyumbang angka terbesar pada total sampah nasional.
Dikutip dari Antara, berikut cara mengelola sampah dengan lebih bijaksana. Anda dapat memulainya dari mengurangi sampah (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang (recycle), atau yang lebih dikenal dengan 3R.
Dengan melakukan 3R, Anda bisa turut membantu mengurangi tingkat penimbunan sampah dari rumah. Ini lima cara sederhana mengelola sampah.
Memilah sampah organik dan anorganik
Pemilahan sampah adalah kegiatan memisahkan sampah sesuai dengan jenis sampah yaitu organik dan anorganik. Menurut Zero Waste Indonesia, sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan alami dan dapat terurai secara biologis, seperti sisa makanan, kulit buah, ranting, dan dedaunan kering. Sementara itu, sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai secara alami dan membutuhkan penanganan di tempat khusus. Beberapa sampah yang termasuk dalam kategori sampah anorganik adalah sampah plastik, botol dan kaleng minuman, styrofoam, produk elektronik, dan kabel.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Ecobrick: Cara Sederhana Memanfaatkan Limbah Sampah
Anda dapat memilah sampah organik dan anorganik untuk mempermudah pengolahan dan daur ulang sampah. Selain itu, dengan memisahkan sampah kering dan basah Anda dapat mencegah timbulnya sarang bakteri dan bau yang tidak sedap.
Mendaur ulang sampah organik dan anorganik
Setelah mengorganisir sampah organik dan anorganik, Anda dapat mendaur ulang kedua jenis sampah tersebut. Sampah berbahan organik seperti sisa makanan, daun-daun kering dan kulit buah dapat diolah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk berkebun. Pupuk kompos ini bisa jadi cara mendukung hobi berkebun yang kian digandrungi kala pandemi. Anda bisa memakai pupuk kompos agar apotek hidup di halaman rumah Anda bisa tumbuh lebih baik. Kalau berkebun bukan hobi Anda, pupuk kompos tersebut dapat didonasikan kepada organisasi di bidang perkebunan untuk dimanfaatkan kembali.
Sementara itu, sampah anorganik dapat Anda daur ulang menjadi berbagai produk yang fungsional. Anda dapat mengumpulkan bungkus kopi yang sudah tidak terpakai dan menjadikannya tas belanja. Selain itu, Anda juga dapat mengubah bekas botol minum plastik menjadi pot tanaman. Anda dapat meletakkan pot hasil daur ulang tersebut di atas meja, atau Anda tambahkan tali bekas pakai untuk digantung di teras rumah.
Gunakan barang hasil daur ulang
Selain melakukan daur ulang sendiri, Anda juga dapat membeli dan menggunakan produk-produk yang dibuat dari bahan daur ulang. Dengan menggunakan produk hasil daur ulang, Anda mendukung pemanfaatan kembali limbah menjadi barang yang fungsional. Pada jangka panjang, hal ini dapat mengurangi angka limbah yang belum terolah dan mendukung kelestarian lingkungan. Kini, variasi produk berbahan dasar hasil daur ulang semakin beragam. Mulai dari kerajinan tangan seperti tas, hiasan, tempat pensil dan dompet kecil, hingga produk yang diproduksi dengan skala besar menggunakan mesin canggih di pabrik. Sudah banyak produsen barang yang memanfaatkan hasil daur ulang untuk barang-barang yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Anda dapat memilih mana jenama dan barang yang sekiranya cocok bagi Anda.
Kurangi penggunaan plastik
Pernahkah Anda membayangkan berapa banyak sampah plastik yang Anda hasilkan dalam satu tahun terakhir? Tidak terhitung, bukan? Menyikapi tingginya sampah plastik, pemerintah menerapkan kebijakan kantong belanja yang bisa dipakai lagi saat berbelanja di berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Anda juga dapat membantu mengurangi sampah plastik dengan menggunakan produk-produk yang dapat digunakan berulang kali. Kebiasaan ini dapat mendukung terwujudnya Indonesia Bebas Sampah pada 2030. Jangan lupa bawa tas belanja sendiri kemana pun Anda pergi. Selipkan di dalam ransel atau kendaraan Anda agar tak perlu pusing mencari wadah ketika berbelanja.
Donasikan barang tak terpakai
Alternatif lain dalam mengelola sampah adalah dengan mendonasikan barang-barang yang sudah tidak terpakai. Kini, semakin banyak organisasi nirlaba yang menerima donasi barang tak terpakai untuk dimanfaatkan kembali menjadi produk yang fungsional. Cari informasinya lewat media sosial atau tanyakan kepada teman dan keluarga yang sudah pernah mendonasikan barang lewat layanan tersebut.
Berita Terkait
-
Janji Bikin Pulau Sampah di Kepulauan Seribu, Pramono: Sampah di Jakarta Tak Bisa Lagi Ditaruh di Bantar Gebang
-
RK Mau Ubah Sampah di TPST Bantargebang Jadi Bongkahan, Bisa Jadi Pengganti Batako
-
Cek Fakta: Benarkah Medan Kota Paling Kotor di Indonesia?
-
Teken Petisi Cinta Laura, Pramono Janji Bakal Daur Ulang Sampah Baliho Sisa Kampanye di Jakarta
-
Viral Warga Jogja Antre Mengular Demi Buang Sampah, Warganet: Sampahnya Ditimbang dan Bayar Per Kg
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar