SuaraJogja.id - Distributor di wilayah Yogyakarta mulai sedikit khawatir dengan ketersediaan minyak goreng yang ada. Sebab, dalam beberapa hari terakhir pengiriman minyak dari Semarang dan Surabaya mulai mengalami keterlambatan.
Hal itu diungkapkan salah seorang distributor minyak goreng PT Purbalaksana Jaya Mandiri, Helen Purbonegoro. Awal Januari lalu pengiriman mulai terasa lambat dan kembali normal di awal Februari.
"Bulan ini mulai terlambat lagi pengirimannya. Kami juga mulai khawatir apakah ketersediaannya cukup atau tidak untuk 2 atau 3 bulan nanti," kata Helen ditemui suarajogja.id, Sabtu (19/3/2022).
Dalam sepekan biasanya dia menerima kiriman 2 kali. Namun beberapa hari ini hanya sekali pasokan minyak goreng dari Semarang itu diterima.
Baca Juga: ARTOTEL Yogyakarta dan Krack! Studio Gelar Pameran Seni Cetak, Ada 50 Karya Ditampilkan
"Pekan ini sudah ada kiriman, tapi saya belum mendapat kejelasan untuk minggu depan, Senin nanti akan dikabari lagi," kata dia.
Dalam satu kali pengiriman, dirinya menerima sekitar 19-20 ton minyak goreng. Nantinya Helen akan mendistribusikan ke dalam jerigen 17 kilogram dan juga ke dalam plastik ukuran 1 liter.
"Kalau 1 liter itu kan 0,8 kilogram. Jadi tetap kami jual eceran dan satu orang hanya boleh beli 2 liter. Itu untuk minyak curah yang kita jual, untuk kemasan juga ada," kata dia.
Untuk minyak curah seberat 1 liter, Helen masih menjual dengan harga Rp14 ribu ke masyarakat. Sementara untuk 1 jerigen seberat 17 kilogram, per kilonya dihargai Rp15.500.
"Kami sesuaikan dengan aturan pemerintah juga untuk harganya," terang dia.
Baca Juga: Sambut Ramadan, Ini Promo Menarik dari Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta
Sementara Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yanto Apriyanto mengaku belum begitu mengetahui kelangkaan yang ikut terjadi di jenis minyak goreng curah.
"Sampai sekarang itu memang masih ada kendala ya, dari pabrikan sana. Kita masih melakukan penyelidikan juga mengapa sampai ada kelangkaan juga di jenis minyak curah ini," kata dia.
Namun di beberapa distributor lain, kata Yanto masih menerima kiriman minyak goreng yang cukup.
"Beberapa distributor itu masih menerima pasokan minyak. Maka dari itu masih kita selidiki lagi ini," terang dia.
Berita Terkait
-
Geram Mafia Peradilan, Sahroni Minta Kejagung Bongkar Habis Suap Vonis Lepas Kasus CPO
-
Kejagung Endus Pihak Lain yang Ikut Kecipratan Duit Suap Vonis Lepas Perkara Korupsi Migor
-
Ketua PN Jaksel Lakukan Perampokan Keadilan Paling Brutal
-
Sumber Dana Suap Hakim Pada Vonis Lepas Kasus Korupsi Minyak Goreng Terungkap, Siapa Dalangnya?
-
Promo Minyak Goreng Indomaret Hari Ini 11 April 2025, Mulai Rp 35.900 Per 2 Liter
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu